manadoterkini.com, SULUT – Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw memastikan bahwa kenaikan harga beras, meskipun merupakan fenomena nasional, tidak akan mengakibatkan permainan harga di daerah.
Dalam menghadapi situasi ini, Pemprov Sulut telah mengambil beberapa langkah strategis.
Diantaranya Pemprov Sulut akan melaksanakan operasi pasar untuk menyediakan bantuan bahan pangan murah. Beberapa tempat akan menjadi lokasi pelaksanaan operasi pasar dalam pekan ini.
Monitoring Ketersediaan Pangan: Tim yang terdiri dari instansi terkait, seperti Bulog, Pertamina, dan pasar-pasar di kabupaten dan kota, akan memantau ketersediaan pangan secara terus-menerus. Langkah ini bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang bulan puasa dan memastikan harga pangan di Sulut tetap terkendali.
Wagub Kandouw juga menekankan pentingnya koordinasi antarinstansi. Dengan koordinasi yang baik, daerah-daerah dapat saling berbagi informasi tentang harga beras.
“Kontribusi silang juga akan diterapkan untuk memastikan keterjangkauan pangan di seluruh wilayah,” jelas Kandouw.
Wagub juga menegaskan bahwa kenaikan harga beras adalah fenomena nasional, tetapi permainan harga di daerah harus diawasi dengan ketat.
“Penguatan koordinasi dan transparansi akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini, ” tegasnya.
Pemprov Sulut mengimbau kepada para pemangku kepentingan dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga stabilitas harga beras dan memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh penduduk Sulut.
Dengan kerjasama yang baik, diharapkan Sulut dapat menghadapi situasi ini dengan bijaksana dan bertanggung jawab. (*/Rizath)