manadoterkini.com, SULUT – Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw menegaskan agar reformasi Gereja dalam hal ini GMIM harus terus berjalan.
Pernyataan ini disampaikan Kandouw saat menghadiri perayaan HUT Ke-25 Jemaat GMIM Dalo Su Ruata Kombos Timur Wilayah Manado Wawonasa Kombos, Minggu (30/7/2023).
Dalam sambutannya, Wagub Kandouw mengawali dengan menceritakan peristiwa perang dunia kedua dimana kurang lebih 50 juta jiwa meninggal atas peristiwa yang diawali dari kekuasaan Hitler dengan Partai Nazi di Jerman.
Kandouw menuturkan, pada kesimpulannya, peristiwa tersebut bukan hanya kesalahan Hitler dan Partai Nazi saja, namun kesalahan itu dikarenakan semua masyarakat Jerman termasuk gereja Kristen di Jerman sebagaimana mengutip Jenderal Dwight D. Eisenhower dari AS.
“Suatu slogan yang cukup terkenal dari Calvinis, dalam tradisi Gereja Reformed, yaitu Ecclesia reformata, semper reformanda… bahwa reformasi yang terjadi di Calvin, seharusnya terus berjalan masuk ke kehidupan dan praktek nyata dalam diri jemaat,” tegas Wagub Kandouw.
Kandouw menambahkan Reformasi bukan cuma reformasi doktrin, bukan cuma reformasi dari ketidak-mengertian lalu jadi mengerti, tetapi bahwa mengerti artinya adalah kita melakukannya di dalam kehidupan, sehingga ada transformasi yang nyata yang terjadi dalam hidup orang percaya.
Oleh sebab itulah memakai istilah semper reformanda, yang berarti reformasi belum selesai, reformasi berjalan terus.
“Gereja juga harus membikin perubahan-perubahan sosial. Jadi ini kewajiban kita semua merubah kehidupan sosial kearah lebih baik. Torang harus merubah gaya hidup, dari malas jadi rajin, gaya hidup dari anarkis jadi cinta kasih, gaya hidup dari boros jadi hemat, gaya hidup dari hidup hedonisme seperti mabuk-mabukan dan lain-lain jadi tidak hedonisme, gaya hidup dari tidak mau bersekolah menjadi suka bersekolah. Jadi gereja GMIM juga punya tanggung jawab sosial, Pelsus harus jadi nomor satu, harus jadi agen transformasi sosial,” jelasnya.
Steven Kandouw berharap, Gereja menjadi sumber kedamaian, sukacita, harapan bahkan inspirasi untuk keluar dari kesusahan, keluar dari kemiskinan. Gereja juga harus jadi sumber ilmu pengetahuan, bahkan semua harus bersumber dari gereja. (Rizath)