manadoterkini.com, SULUT – Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw mengakui bahwa penyerapan anggaran pemerintah Provinsi Sulut saat ini masih kurang memuaskan.
Oleh karenanya Kandouw mengingatkan bahwa serapan anggaran saat ini masih sekitar 32 persen perlu dimaksimalkan.
“Ini jauh panggang dari api, masih lambat dan perlu didorong sehingga penyerapan anggaran maksimal,” ujar Kandouw usai menerima audensi dari pihak Kantor Wilayah (Kanwil) Provinsi Sulut Direktorat Perbendaharaan Negara, Selasa (2/8/2022).
Sangat disayangkan lanjut Kandouw, duit yang sudah harus beredar tapi belum terpakai, padahal anggaran pemerintah juga merupakan salah satu triger (pemicu) meningkatkan perekonomian.
Kandouw juga mengingatkan agar kepala daerah kabupaten dan kota harus memacu serapan anggaran.
“Kendalanya ada di perencanaan, bahkan ada DAK (Dana Alokasi Khusus) sudah diplot tidak bisa diserap karena kesalahan perencanaan baik lokasi dan lain lain.”.
“Jangan sampai terjadi dana dikembalikan karena tidak terserap. Karena berdasarkan evaluasi jika pola seperti ini diterapkan maka hingga akhir tahun 2022 hanya 81% terserap,” jelasnya.
Seperti diketahui, dana transfer dari pusat di tahun 2022 untuk instansi di Provinsi Sulut totalnya sebesar Rp. 22 triliun.
Dana pusat itu dalam bentuk Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).
Dana itu diserahkan untuk instansi Kementerian/lembaga, dan Pemda di Provinsi Sulut
Adapun total rinciannya DIPA yang diserahkan ke 11 instansi kementerian/lembaga di Sulut yakni Rp 8.87 Triliun. Kemudian, Pemda di Sulut menerima total TKDD sebesar Rp 13.32 triliun. (*/Rizath)