manadoterkini.com, AMURANG – Keseriusan Bupati Franky Donny Wongkar SH dan Wakil Bupati Pdt. Petra Yani Rembang, memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Minahasa Selatan, bukan hanya isapan jempol.
Terbukti, pemimpin yang mengusung jargon perubahan tersebut, mengumpulkan para Camat dan Kapus (Kepala Puskesmas) serta Dinas Kesehatan, guna mengevalusi pencapaian vaksinasi di Aula Waleta Kantor Bupati, Rabu (10/11/2021).
Rapat evaluasi yang turut dihadiri Forkopimda Minahasa Selatan (Minsel) membahas mengenai hasil pencapaian kinerja, hambatan, dan solusi tentang penanganan covid-19 di 17 Kecamatan yang ada di Minsel.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Franky Wongkar sempat memberi peringatan secara tegas bagi Camat yang progres kerjanya dinilai lambat sesuai dengan laporan kerjanya.
“Sesuai kesanggupan yang ditandatangani pada rakor 25 Oktober 2021 lalu, untuk memfasilitasi, mengawasi dan menyelesaikan vaksinasi covid-19 di wilayah masing-masing. Dimana minggu kedua Bulan Desember vaksinasi sudah mencapai 75 persen,” tegas FDW sembari memberi apresiasi bagi para Camat yang memiliki progres kerja yang dinilai bagus.
Pasalnya, Bulan Oktober lalu angka vaksinasi di Kabupaten Minsel masih di bawah 50 peren. Ini menjadi perkerjaan rumah penting bagi Pemkab Minsel untuk melakukan percepatan vaksinasi covid-19 dosis lengkap sehingga cepat rampung.
“Minsel segera mencapai herd immunity bukan tanpa alasan mengingat beberapa ahli memperkirakan kemungkinan serangan covid-19 tahap ketiga masih mungkin terjadi. Oleh karana itu Pemerintah pusat hingga ke daerah mempercepat program vaksinasi covid-19,” terang Wongkar.
Bahkan sosok Bupati Minsel Franky Donny Wongkar SH, yang sangat ramah kepada siapa saja, tiba-tiba menunjukan ketegasannya dalam rapat evaluasi vaksinasi dan realisasi PBB tahun anggaran 2021 tersebut.
Pasalnya, baru tiga Kecamatan yang mencapai 100 persen, diantaranya, Kecamatan Kumelembuai, Motoling Timur dan Ranoyapo. Sedangkan tiga kecamatan terenda yakni Tompaso baru, Amurang dan Amurang Timur.
“Tanggung jawab Camat harus dijalani dengan benar,” ujar Bupati FDW sembari mengingatkan akan ada evaluasi jabatan.
Selain realisasi Pajak PBB, Bupati FDW “Warning” para Camat terkait keseriusan dalam melayani masyarakat.
“Jangan lagi ada yang kerja etoo etoo…. Jangan mesti mo ancam-ancam dulu baru mo se tunjung kerja (jangan nanti diancam-ancam berun menunjukan kinerja). Kita nimau tu sistem kerja yang sperti itu ngoni bawa trus (saya tidak mau sistem kerja seperti itu kalian bawa terus). Kerja for masyarakat itu harus tulus (kerja untuk masyarakat itu harus tulus),” tegas Bupati FDW.
(AdvetorialKominfoMinsel)