manadoterkini.com, MANADO – Menggalakkan vaksinasi Covid-19 tidak hanya tanggung jawab dari pemerintah daerah semata, pihak swasta bahkan BUMN perlu turun tangan untuk menyukseskan program nasional tersebut.
Apalagi, masyarakat yang sudah sadar akan pentingnya vaksinasi Covid-19 mulai berbondong-bondong mendapatkan vaksin sehingga masih banyak tidak kebagian.
Beruntung, Jasa Raharja dan Polda Sulawesi Utara membuka kesempatan bagi masyarakat agar bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19 lewat kegiatan “Gerai Vaksin JRku #Gratis” yang digelar di halaman Kantor Cabang Jasa Raharja Cabang Sulawesi Utara, Sabtu, (21/8/2021) akhir pekan lalu.
Kegiatan vaksinasi ini juga dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 dengan tajuk Vaksinasi Merdeka “Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh” yang bertujuan membantu pemerintah dalam menekan laju penyebaran Covid-19 sekaligus upaya percepatan terbentuknya herd Immunity (kekebalan kelompok).
Dalam kegiatan vaksinasi tersebut disediakan 200 dosis Vaksin AstraZeneca (tahap 1 dan 2) juga 100 dosis Vaksin Sinovac (tahap 2).
Menurut Kapolda Sulut Irjen Pol Drs. Nana Sudjana AS MM, terwujudnya target percepatan vaksinasi ini akan memengaruhi pertumbuhan perekonomian masyarakat.
“Mengingat kesehatan menjadi prioritas untuk bergeraknya aktivitas dan ekonomi warga di tengah pandemi Covid-19. Karena dua hal ini tak bisa dipisahkan. Namun kesehatan tentunya jadi salah satu faktor atau syarat mutlak. Sehingga seluruh aktivitas kegiatan masyarakat bisa berjalan,”kata Sudjana.
Sementara Kepala PT Jasa Raharja Cabang Sulut Pahlevi Barnawi Syarif menambahkan, Jasa Raharja selaku bagian dari BUMN turut mendukung program pemerintah dalam mempercepat vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat sehingga dapat tercipta kondisi yang aman dan nyaman.
“Vaksinasi ini sangat penting karena salah satu upaya untuk menekan penyebaran virus Covid-19 dan juga diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya melakukan vaksin,”tambah Pahlevi.
Sementara dari pantauan, kegiatan vaksinasi tersebut dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Mulai dari skrining sampai ke lokasi penyuntikkan diatur sedemikian rupa agar tidak tercipta kerumunan. Peserta vaksin juga bisa menjalani rapid test terlebih dahulu sebelum divaksin. (malz)
