Awal Maret 2020 lalu, Pemerintah Kota Manado telah mencanangkan program “Manado Bakobong”, yang tujuannya, untuk ketahanan pangan. Alhasil, Jagung dan Kacang Hijau tersebut, telah membuahkan hasil dan mulai dipanen oleh Walikota GS Vicky Lumentut dan Kapolres Manado AKBP Elvianus Laoli SIK, , Jumat (26/06/2020) kemarin di Ringroad II, Kelurahan Buha, Kecamatan Mapanget.
Saat melanching Manado Bakobong lalu oleh GSVL, berbagai komoditi di tanam di lokasi perkebunan Pemkot Manado. Dan kini hasilnya bisa dinikmati kelompok tani binaan Pemkot Maando melalui Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DPKP).
“Puji syukur kepada Tuhan, program Manado Bakobong yang sudah mulai dilakukan sebelum pandemi ini ada di Manado, telah membuahkan dan saat ini kita panen bersama,” ujar Walikota GSVL di lokasi perkebunan.
Usai memanen, kemudian lanjutkan dengan penanaman kembali bibit jagung dan bibit kelapa.
GSVL ajak manfaatkan lahan kosong dan halaman rumah
Upaya ketahanan pangan di masa pandemi terus digalakkan Pemkot Manado. Walikota Manado GS Vicky Lumentut mengajak warga agar manfaatkan lahan kosong dan halaman rumah untuk bercocok tanam.
“Mari kita manfaatkan lahan kosong dan halaman rumah kita, untuk bercocok tanam sebagai upaya ketahanan pangan di masa pandemi. Karena dalam menjaga ketahanan pangan di masa pandemi ini, sektor pertanian menjadi harapan, tulang punggung di tengah upaya pemerintah dalam menanggulangi Covid-19,” ajak Walikota GSVL.
Dijelaskannya, untuk perkebunan Pemkot Manado di Kelurahan Buha ini akan terus menjadi percontohan bagi petani. Dimana ada berbagai komoditi yang ditanam, antara lain rica, tomat, bawang, ubi, jagung, kacang hijau dan lain sebagainya.
“Lahan ini akan terus menjadi percontohan bagi petani di Kota Manado. Karena komoditi yang akan ditanam ini diproses ramah lingkungan dengan menggunakan teknologi pertanian,” ujar Walikota GSVL.
Hadir juga dalam kesempatan tersebut sejumlah pejabat Pemkot Manado, diantaranya Staf Ahli Walikota Hans Tinangon, Asisten II Philips Sondakh, Asisten III Peter KB Assa, Kadis PKP Muh Sofyan, Kadis Pariwisata Lenda Pelealu, Kalak BPBD Donald Sambuaga, dan Kabag Pemhumas Sonny Takumansang.
Juga ada sejumlah personil Polresta Manado, Ketua FKUB Pdt Renata Ticonuwu dan sejumlah kelompok tani.
“Manado Bakobong”, upaya ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19
Pemerintah Kota Manado memang terus menggalakan kegiatan program “Manado Bakobong” sebagai salah satu upaya ketahanan pangan di tengah masa pandemi Covid-19.
Program ketahanan pangan keluarga ini diketahui sudah digiatkan Walikota GSVL sejak awal tahun 2020, dan ia sudah memprediksi bahwa pandemi Covid-19 akan mewabah ke seluruh dunia, tak terkecuali Kota Manado.
“Mengingat saat itu ada penerbangan direct langsung Manado ke China, dan sebaliknya. Saya sudah memperkirakan, wabah ini akan berdampak luas ke seluruh dunia, mengingat penyebarannya sangat cepat,” ujar Walikota GSVL.
Karena itu, ia mengajak warga Kota Manado untuk memanfaatkan lahan tidur, pekarangan rumah untuk ditanami kebutuhan dapur. Dan hal itu sudah dilakukannya di pekarangan rumahnya di Godblessn Hill Malalayang.
Beberapa hari lalu juga, bagian dari kegiatan Manado Bakobong, Walikota GSVL didampingi Ketua TP-PKK Prof DR Julyeta PA Runtuwene (JPAR), mengikuti giat tanam rica bersama Kelompok Tani Solagratia Tongkaina, Kelurahan Tongkaina.
“Ayo tetap sosialisasikan serta kerja Manado Bakobong untuk ketahanan pangan keluarga dan ketahanan imun,” ajak Walikota GSVL.
Pengertian ketahanan pangan, tidak lepas dari UU No. 18/2012 tentang Pangan. Disebutkan dalam UU tersebut bahwa Ketahanan Pangan adalah “kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan”. (LIPSUS)