manadoterkini.com, AMURANG – Ditengah kesibukan pemerintah dan warga mengantisipasi pandemi Corona Virus 2019 (Covid-19) dan pergumulan jemaat Jelang Perayaan Paskah, hari besar umat kristen. Wilayah Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) ternyata masih dihiasi aksi judi jenis totok gelap (Togel).
Praktek judi togel yang sudah menjadi penyakit masyarakat (Pekat) dinilai sangat merusak tatanan hidup masyarakat Minsel yang saat ini sedang bergumul dengan pencegahan Covid19.
“Persoalan ini harus juga diprioritaskan untuk segera diselesaikan,” ujar pdt Stenly Sengkey, Sth. Tokoh agama dan tokoh masyarakat Minsel.
Hal senada disampaikan oleh Venti Nayoan SH, Dia mempertanyakan kinerja Polda Sulut dan Polres Minsel yang terkesan tutup mata saat togel beroperasi pada saat jelang perayaan Paskah.
“Kami nilai Kapolda tidak mampu lagi memberantas judi di Minsel dan dalam waktu dekat ini kami akan menyurati Kapolri untuk turun langsung di Minsel,” ujar Nayoan yang juga wakil ketua DPD LSM Inakor Minsel.
Ditambahkan sikap dingin Polda Sulut dan Polres Minsel dalam menyikapi persoalan togel dipertanyakan. Memang sebelumnya pihak kepolisian beberapa kali menangkap pengecer dan bandar “titipan”. Namun untuk 3 bandar besar masih bebas beroperasi dan terkesan pilih kasih.
Mereka menyesalkan maraknya togel di Minsel. Menurutnya kalau tidak diseriusi Polisi, Togel bisa merusak generasi muda Minsel khususnya lagi bagi anak-anak yang melihat orang tuanya sering main judi Togel.
Ini merupakan peran tokoh agama dan elemen masyarakat untuk melaporkan ke Polda Sulut atau mabes Polri terkait maraknya judi togel di Minsel.(dav)