manadoterkini.com, RATAHAN – Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) dibawah kepemimpinan Bupati James Sumendap mengambil kebijakan menghapus sekira 1254 keluarga dari data Program Keluarga Harapan (PKH).
Frangky Wowor sebagai Kepala Dinas Sosial Minahasa Tenggara menjelaskan bahwa, hal ini dilakukan mengingat beberapa keluarga tersebut dianggap sudah tak layak menerima program ini karena sudah mampu secara ekonomi dan tak memenuhi syarat sebagai PKH.
“Keputusan ini diambil melalui Musyawarah Desa dan penilaian pendamping saat melakukan Monitoring Evaluasi dan verifikasi data. Dari sekira 4504 PKH, sekira 1254 keluarga datanya akan dihapuskan karena dinilai sudah mampu dan tak layak menerima bantuan, serta sudah tak masuk dalam empat kategori penerima PKH,” ungkap Wowor (14/10) di ruang kerjanya.
Dijelaskan Wowor juga bahwa selain berdasarkan hasil Musyawarah Desa dan Monitoring Evaluasi, ada juga keluarga yang dengan sadar menarik diri dari data keluarga penerima PKH di Mitra.
“Ini patut diapresiasi dimana ada Lima keluarga yang dengan kesadaran mereka meminta namanya dikeluarkan dari penerima PKH t.Patut dijadikan contoh karena sudah mampu, dengan sadar mereka meminta dihapuskan dari PKH,” tukasnya.
Tentunya gebrakan ini yang pertama di 15 kabupaten/kota se-Sulawesi Utara, bahkan di Indonesia, dimana dilakukan penghapusan langsung ke Kementerian Sosial (Kemensos), bukan hanya data PKH, namun juga dalam data miskin.
“Ini kali pertama dilakukan penghapusan data sebanyak 1254 langsung ke pihak Kemensos karena biasanya pendamping yang lakukan penghapusan langsung. Bahkan, penghapusan ini bukan hanya dari data PKH, tapi juga dari database rakyat miskin,” pungkas Frangky Wowor.
Sementara itu, mengingat pihaknya baru saja mengusulkan melakukan penghapusan PKH maka untuk beberapa saat ke depan, belum akan dilakukan penambahan PKH.
“Penghapusan ini sudah kami usulkan ke pihak Kemensos RI dan saat ini tinggal menunggu keputusan. Jadi nantinya penerima PKH di Mitra tinggal 3250 keluarga. Setelah itu kami akan monev lagi agar bisa mendapatkan data real rakyat miskin di Mitra,” tutupnya.(Jay)