manadoterkini.com, SULUT – Melihat situasi dan kondisi daerah dan masyarakat Sulawesi Utara yang saat ini dalam tahap perjuangan menuju era kebangkitan baru, maka setiap komponen masyarakat dituntut untuk memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing dalam membawa daerah ini berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam pemerintahan dan politik serta berkepribadian dalam berbudaya.
Hal ini disampaikan Ketua TP PKK Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Ir Rita Dondokambey-Tamuntuan saat sambutan sekaligus membuka Workshop Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulut Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Hidup Toleransi dan Kerukunan di Provinsi Sulut, yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulut, di Hotel Peninsula (05/04/2017) siang.
“Hal ini agar harmonitas di Sulawesi Utara tetap kokoh dan terjaga, apalagi dalam mensukseskan kegiatan Paskah Nasional dan Pekan Kerukunan 2017 pada tanggal 21-28 April ini, juga turut mendukung program dari Gubernur Sulut dan Wakil Gubernur (Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan-ODSK),” kata Tamuntuan.
Istri tercinta Gubernur Olly Dondokambey ini juga mengingatkan bahwa hal kerukunan tidak terlebas dari kontribusi para pemuka agama termasuk FKUB sebagai organisasi lintas agama terbesar di daerah.
Karena itu, eksistensi dan sinergitas FKUB dengan pemerintah dan anak bangsa serta diperkuat dengan semangat dan filosofi “Torang Samua Ciptaan Tuhan ” dan “Batamang Dengan Samua Orang” menjadi pondasi dan falsafah kerukunan umat beragama di Sulut.
Disamping itu, Ibu Rita juga berharap akan peran aktiv anggota FKUB se-provinsi Sulut kedepan harus semakin meluas dan menyentuh disisi kebutuhan sosial di masyarakat, bukan hanya berperan dilintas agama saja namun, kehadirannya harus menjadi problem solution (solusi) dalam mengentaskan segala permasaalahan di masyarakat.
“Sebagaimana posisi FKUB sebagai mitra pemerintah yang selalu mengambil langkah terdepan dalam perannya menjaga kerukunan dan toleransi ditengah masyarakat. Saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada seluruh jajaran FKUB di Sulawesi Utara atas karya dan pengabdian bagi terciptanya harmoni kerukunan daerah ini,” tandasnya.
Lanjutnya, sebagai bagian integral kita pun sepakat untuk terus memperjuangkan kedamaian diatas segala kepentingan dan sepakat bahwa suku, agama dan ras merupakan hal penting yang layak diekspos bukan untuk diperdebatkan atau dipertentangkan, karena kita yakin perbedaan akan menjadi keindahan dan sumber kekuatan yang membawa keuntungan jika mampu diolah dan dihadirkan secara berdampingan.(alfa)