manadoterkini.com, AMURANG-Rupanya angka pengangguran di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) hingga saat ini cukup besar. Pasalnya, dari data yang diterima dari Badan Pusat Statistik (BPS) Minsel, angka pengganguran mecapai 6.609 warga yang tidak memiliki pekerjaan alias nganggur.
Hal tersebut disampaikan langsung Kepala Kantor BPS Minsel melalui Kasie Distribusi BPS Minsel Refly Rende kepada sejumlah wartawan.
Menurut Dia, hal ini sangat meresahkan, sebab sebagian besar dari para pengangguran ini adalah warga lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat. Namun tidak sedikit juga pengangguran yang putus sekolah tingkat SMU dan SMP.
“Pengangguran terbanyak adalah lulusan SMA sederajat dan yang putus sekolah tingkat SMA dan SMP,” ujarnya.
Banyaknya angka pengangguran di Minsel menjadi pekerjaan berat bagi pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja baru.
“Sebab jika tidak segera teratasi, angka pengangguran bakal berubah menjadi angka penduduk miskin,” ujarnya lagi.
Besarnya angka pengangguran ini, rupanya membuat sejumlah tokoh muda Minsel angkat bicara. Menurut mereka, pemerintah harus mengambil langkah strategis untuk mengatasi para pengangguran ini.
Menurut Tonny Lumenta SH, salah satu cara untuk menekan angka pengangguran adalah menciptakan lapangan kerja baru atau mengembalikan anak usia sekolah ke bangku sekolah.
“Yang pertama yang harus dilakukan pemerintah adalah mengembalikan anak usia sekolah ke bangku sekolah. Selain itu, pemerintah harus memberikan peluang bagi mereka untuk menciptakan usaha kecil menengah,” kata Lumenta.
Dia beralasan usaha kecil menengah akan menyedot tenaga kerja lokal. Sedangkan usaha skala besar yang memerlukan tenaga kerja berkeahlian khusus pada akhirnya lebih banyak diisi tenaga kerja dari luar daerah.
“Dengan demikian Pemkab harus menggenjot pertumbuhan usaha kecil dan menengah, termasuk di sektor pertanian. Karena menyerap tenaga kerja lokal,” tandasnya.(dav)