manadoterkini.com, MANADO – Ketua DPRD Kota Manado Nortje Henny Van Bone prihatin terhadap korban Perkosaan. Ia mengatakan pasca terkuaknya kasus dugaan perkosaan terhadap salah satu warga Kota Manado yang dilakukan 19 orang di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Provinsi Sulawesi Utara dan berlanjut di Provinsi Gorontalo sangat tidak manusiawi, ditambah lagi kasus Yuyun dan kasus lainnya, Ia mengatakan sudah sepantasnya Pelaku di Hukum Mati.
“Saya mendorong dan mendukung rencana DPR memberikan hukuman berat, yakni seumur hidup dan juga hukuman mati bagi pelaku perkosaan yang disertai tindak kekerasan dan pembunuhan. Ini dalam rangka memberikan efek jera kepada pelaku perkosaan,” ungkap Van Bone Politisi Partai Demokrat Kota Manado usai LKPJ Walikota belum lama ini.
Ia menegaskan sudah sepantasnya para pelaku perkosaan dihukum mati. Tapi hal ini, juga harus didukung oleh ketegasan Hakim saat memimpin sidang kasus perkosaan.
“Semua berpulang kepada para hakim. Seringkali UU sudah bagus, tapi hakimnya memutuskan yang rendah, karena hukuman itu selain mewujudkan rasa keadilan bagi masyarakat, tapi juga memberikan efek jera,” jelasnya.
DPRD Kota Manado sendiri menurut Van Bone memberikan perhatian khusus bagi kaum perempuan di Kota Manado. Ia mengatakan saat ini DPRD Kota Manado akan menganggarkan alokasi dana dan bekerja sama dengan LSM Swara Parangpuan terkait sosialisasi terhadap kaum perempuan di Kota Manado.
“Ini bentuk perhatian kami lembaga DPRD Kota Manado. Semoga dengan kegiatan ini maka kekerasan perempuan di Kota Manado menurun atau akan habis,” kata Van Bone, Politisi yang akrab dengan awak media.
Selain itu, DPRD Kota Manado mendorong Pemerintah Kota Manado lewat Dinas Pendidikan Kota Manado agar memasukkan Kurikulum 2016/2017 pendidikan Sexual kepada Siswa Sekolah. Ia mengatakan ini sangat penting apalagi diera keterbukaan dan kecanggihan teknologi. “Ini dalam rangka pembelajaran, berikan pemahaman yang positif kepada siswa,” harap Van Bone. (chris)
