MTerkini.com, TONDANO – Gerakan Penginjilan Mahasiswa Kristen (GPMK) Sulawesi Utara melaksanakan Bakti Gerakan (BG) Ke X di Desa Watulaney dan Desa Watulaney Amian pada tanggal 15-17 April 2016 kemarin, bersama dengan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Tondano dan Tim Misio Pemuda GMIM. Beberapa kegiatan pun sukses dilaksanakan seperti Seminar Muda-Mudi, KKR Anak, Pentas Seni Rohani, serta berkunjung ke rumah-rumah melakukan Pelayanan Doa dan Penginjilan.
Silvana Pakaya, S.Pd selaku Ketua Tim Kerja kepada media ini menjelaskan bahwa kegiatan Bakti Gerakan ke X adalah kegiatan terakhir yang dilakukan oleh Tim Kerja Paskah GPMK SULUT.
“Bakti Gerakan ke X ini adalah kegiatan terakhir dari kami Tim Kerja Paskah. Sebelumnya pada bulan April kami sudah melakukan kegiatan Pentas Seni Rohani di Talikuran Kawangkoan, Membagi Traktat Buku Kabar Baik (BKB), dan terakhir Bakti Gerakan ke X di Desa Watulaney dan Watulaney Amian,” kata penyandang gelar The Best Personality Putri Pariwisata Indonesia 2015 ini.
Silvana menjelaskan bahwa Tim kerja dapat menyelesaikan tugasnya karena anugerah Tuhan. “Kami bersyukur oleh kemurahan Tuhan Yesus kami dapat menyelesaikan tugas yang dipercayakan oleh Manegement GPMK SULUT kepada kami dan semua berjalan dengan baik, tapi tentunya kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang sudah bekerjasama dan mensuport kami,” tutur Putri Tomohon 2015 ini yang didapingi oleh Alfa Laoh selaku Sekretaris Tim Kerja.
Ditempat terpisah Hanry Liunsanda, SH selaku Ketua GMKI Cabang Tondano yang juga merupakan Manajemen GPMK SULUT saat dimintai keterangan menjelaskan bahwa GMKI Tondano merupakan Organisasi Nasionalis-Religius sehingga dalam medan pelayanannya ada tiga medan yakni Perguruan Tinggi, Gereja dan Masyarakat yang disentuh oleh GMKI.
Sasaran Khusus dari kegiatan ini adalah anak-anak, remaja dan pemuda tapi juga masyarakat pada umumnya untuk mengingatkan bahwa hidup sebagai kesatuan keluarga Allah yang telah dimerdekakan oleh pengorbanan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat manusia adalah menjalani hidup untuk memuliakan Allah lewat tindakan nyata.
“Kami melihat bahwa di era modern ini perkembangan dunia semakin membawa anak muda hidup dalam keegoisan, kenakalan dan pergaulan bebas. Jangan heran banyak anak muda yang terlibat dalam pesta Narkoba dan minuman keras sehingga merusak tubuh dan organ yang ada dalam tubuh mereka selain itu membuat karakter anak-anak muda menjadi jahat, tidak sedikit anak-anak muda terlibat dalam Perkelahian antar Kampung. Belum lagi pengaruh video atau gambar porno yang membawa anak muda kedalam Free seks. Bahkan kami mengamati bahwa tidak sedikit anak-anak kecil yang sudah berani mengkonsumsi rokok,” Liunsanda yang menjadi Pendiri GPMK SULUT.
Hanry Liusanda menambahkan bahwa melalui beberapa kegiatan yang dilakukan dalam Bakti gerakan ke X ini, sebagai bentuk kepedulian maka GPMK SULUT bersama GMKI Cabang Tondano mengambil peran untuk memerangi Narkoba dan Miras juga kejahatan-kejahatan yang terjadi dikalangan anak muda terlebih anak-anak. Hal ini akan membantu tugas dari Aparat Penegak hukum seperti Kepolisian dan BNN, tapi juga membantu orang tua dan tugas dari rohaniawan untuk membimbing anak-anak dan pemuda yang ada di gereja masing-masing menjadi lebih baik.
Menurut Liunsanda pergaulan kenakalan anak-anak dan pergaulan buruk dari pemuda bukan hanya merusak moral dan mental tapi juga membuat kehidupan mereka jauh dari Tuhan.
“Anak-anak sampai pemuda adalah penerus bangsa dan tulang punggung gereja, maka kami terpanggil untuk saling berbagi kasih, bertukar pengalaman dan kesakasian kami untuk dapat mendorong dan mengarahkan teman-teman pemuda, khuhusnya pemuda di desa watulaney waya dan anak-anak disana untuk mengenal dengan benar siapa Juruselamat kita dan apa yang Tuhan kehendaki bagi kita orang percaya untuk hidup memuliakan Dia. Melalui kegiatan bakti gerakan ini kami melakukan seminar muda-mudi untuk memberikan pencerahan tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba dan juga akibat fatal dari menkomsumsi miras terlalu berlebihan serta akibat dari Free seks dan hamil diluar nikah. Dan untuk anak-anak kami melakukan KKR anak untuk membimbing mereka agar bertumbuh dalam Iman kepada Tuhan,” tutup Liunsanda yang juga berprofesi sebagai Advokad.
Diketahui, kegiatan ini dilaksanakan dengan melakukan pendekatan kepada Pemerintah Desa yang ada di desa Watulaney Waya yakni Desa Watulaney dan Watulaney Amian dengan tembusan kepada 5 Gereja disana yakni GMIM, KGBI, ADVENT, GPDI dan GSPDI. Tim yang melayani 30 orang berasal dari Tim GPMK SULUT, GMKI Cabang Tondano dan Tim Misio Pemuda GMIM. Kegiatan ini pun, Disponsori oleh Kementerian Pariwisata dengan Branch “Pesona Indonesia” dan Lebaga Bantuan Hukum “Officium Nobile” (toar)