MTerkini.com, AMURANG – Satu siswa peserta Ujian Nasional (UN) di SMK Negeri 1 Motoling Timur terpaksa mengikuti pelaksanaan UN terpisah dengan teman-teman yang merupakan pesera ujian lainnya.
Hana Aseng (16) memilih untuk mengerjakan 40 pertanyaan mata pelajaran di salah satu kamar Ruangan Elim RS Kalooran Amurang.
Didampingi orang tua Herny Timporok dan Guru Pengawas Fitria Kalangi, suasana di kamar no 1 ruang Elim tersebut terlihat lebih santai sehingga membuat peserta ujian lebih nyaman dan tenang meski sedang menderita sakit.
Pantauan manadoterkini.com, peserta yang juga merupakan pasien RS Kalooran sejak Jumat (1/4) lalu kondisinya masih terlihat lemah. Meski jarum infus masih dipasang ditangan pasien, keluarga bersikeras meminta anak mereka untuk mengikuti UN di RS.
“Memang ini keinginan keluarga. Karena anak kami takut ikut susulan selain hanya sendiri, dia takut nilainya tidak keluar. Karena pernah terjadi beberapa waktu lalu ada yang nilainya tidak keluar setelah mengikuti ujian susulan. Makanya dikoordinasikan ke pihak sekolah, sehingga bisa diizinkan,” ujar Herny Timporok yang merupakan ibu kandung siswa tersebut.
Sementara itu, kegiatan UN di RS Kalooran dimulai Pukul 09.00 WITA. Guru Pengawas Fitria Kalangi mengaku tidak memberikan batas waktu terhadap peserta ujian yang sakit.
“Ini beda dengan peserta ujian yang ada di sekolah, yang menggunakan batas waktu. Kita tidak memaksakan kemampuan peserta karena kondisinya sedang sakit,” ujarnya.
Kedepannya, Hanna Aseng berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan di bangku kuliah yakni di Fakultas Psikologi Universitas Manado (Unima-red). “Kalau lulus, saya ingin kuliah di Psikologi Unima,” singkat Hanna dengan nada lemas.(dav)