MTerkini.com, MANADO – Segelintir tudingan mengatakan iven Liga Pelajar Manado (LPM) yang digagas Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Manado tidak disupport atau didukung lingkungan sekolah akhirnya terbantahkan.
Ini terungkap dalam Rakor Pengembangan Olahraga Kota Manado dalam mensinkronisasi, mendukung pencapaian pemasalan, pembibitan dan pembinaan prestasi yang digelar di Swissbell Hotel, Selasa (9/2/2016) tadi.
Rakor yang diselenggarakan Dispora Manado tersebut dibuka Asisten I Pemkot Manado, Josua Pangkerego mewakili penjabat Wali Kota, Royke Roring dan dihadiri ratusan kepala sekolah, perwakilan sekolah, menejer cabang olahraga (Cabor).
Permasalahan yang timbul, tak terkecuali soal anggaran akhirnya dijawab oleh Sekretaris Liga, Pontowuisang Kakauhe.
“Untuk anggaran memang tidak ada di Dispora. Kami hanya berkaitan dengan pemasalan, peningkat iven baru pembibitan,” jelas Ponton yanf juga menjabat Kasie Olahraga Kemasyarakatan Dispora Manado.
Menurutnya, di seluruh Indonesia, tidak ada pelatih olahraga dibayar. Kecuali, dari klub-klub olahraga itu sendiri. “Cari saja dimana pelatih dibayar. Nah, kita di Manado, beruntung ada sponsor itu dana dari situ kita berikan,” jelas Ponto.
Kadispora Manado, Lenda Pelealu juga ikut menjelaskan berbagai pertanyaan dari sejumlah pihak sekolah.
Hendra Massie,guru olahraga SMA 9 Manado salut terobosan Dispora Manado yang menggelar iven olahraga ini sudah memasuki tahun keempat.
“Kami mendukung dan siap sukseskan Liga Pelajar putaran ke 7 tahun ini. Ingat, yang menentukan majunya suatu bangsa itu adalah prestasi. Dari Liga pelajar ini, bukan hanya pemasalan. Tapi dasar bagaiman kita menuju ke Popda dan Popnas. Mari torang dukung ini,” tegas Massie mewakili teman-teman dari pihak sekolah yang hadir.(ald)
