MTerkini.com, MANADO – Pelajar putaran ke VII tahun 2016 ini taj lama lagi akan segera bergulir. Pihak penyelenggara, yakni Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Manado sendiri sudah beberapa kali menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah manajer cabang olahraga (Cabor) untuk mensukseskan iven olahraga bergengsi yang setiap tahun ini digelar.
Menurut Kadispora Kota Manado, Neivi Lenda Pelealu, untuk Liga Pelajar putaran VII ini akan memperlombakan 12 Cabor, dari sebelumnya pada putaran VI hanya 10 Cabor.
“Jadi total ada 12 Cabor akan ikut ambil bagian pada Liga Pelajar putara VII tahun ini. Ketambahan Sepak Bola dan Cabir Tinju,” jelas Pelealu didampingi menejer Liga, Albert Mangantar dan Kasie Olahraga Kemasyarakatan Dispora Manado, Pontowuisang Kakauhe.
Meski begitu, di balik rasa optimis para Menejer Cabor untuk lebih mensukseskan Liga Pelajar Putaran VII ini ada terbesit kesangsian dalam benak diri. Itu tak lain rasa pesimis mereka atas dukungan pihak sekolah ambil bagian dengan mengikutsertakan anak didik mereka yang dalam iven ini telah menelorkan bibit atlit mengharumkan nama Sulut di tingkat Nasional.
“Ini pengalaman lalu-lalu, ada kepala sekolah terkesan kurang mendukung anak didik mereka diikutkan dalam kegiatan ini. Padahal iven ini sudah ada buktinya. Beberapa atlit kita juara di tingkat nasional, seperti Bridge dan Pencak Silat,” keluh Meki Natari, menejer Tenis Meja saat Rakor belum lama ini.
Pengalaman ini diungkapkan Natari menyusul adanya pengakuan beberapa siswa saat latihan. “Siswa itu mengaku sempat diancam Kepseknya. Katanya, mau ikut olahraga atau mata pelajaran. Nah, kalau begini kan sama saja sekolahnya tidak mendukung,” pungkas Natari yang juga Sekretaris Pengprov PTMSI Sulut.
Akan halnya dikatakan Sonny Terok, menejer PASI. Pihak sekolah terkesan tidak mendukung karena ada beberapa siswa terpaksa mendaftar sendiri mengikuti cabang olahrga.
“Tapi toh mereka tetap membawa nama sekolah mereka padahal ikut Liga Pelajar atas nama kelompok. Ada juga yang pelajarnya latihan, diberikan Aqua saja tidak ada dari pihak sekolah. Seolah-olah prestasi olahraga pelajar ini hanya dilihat sebelah mata oleh sekolah,” kesal Terok.
Untuk itu, baik Terok maupun Natari meminta pro aktif dari Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kota Manado untuk lebih mensosialisasikan olahraga para pelajar ini sebagaimana program setiap tahun Dispora Manado.
“Ini juga kan program pemerintah untuk mencari bibit-bibit atlit demi membangkitkan olahraga di Kota Manado ini,” timpal Richard Kundiman, menejer tinju yang juga Sekum Liga Pelajar Kota Manado. (tim redaksi)