MANADO, (manadoterkini.com) – Perkembangan Manado dalam 5 tahun terakhir ini terus mengalami peningkatan drastis di bawah pimpinan Walikota GS Vicky Lumentut (GSVL). Berbagai upaya, terobosan dan gagasan brilian dilakukannya demi kemajuan Ibukota Sulut ini.
Salah satu bukti nyata, selama hampir lima tahun memimpin Manado sejak 8 Desember 2010, Walikota GSVL mampu menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga sampai saat ini telah meningkat sebesar 244 persen.
PAD merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang berasal dari daerah dan digunakan untuk membangun dan membiayai sistem pemerintahan di daerah yang bertujuan pada kesejahteraan masyarakat. Pajak daerah merupakan salah satu komponen di dalam PAD dan merupakan yang paling besar kontribusinya di dalam penghasilan PAD.
Keseriusan Pemkot Manado mengelola sektor-sektor pendapatannya guna meningkatkan kemandiriannya terbukti, sehingga sedikit demi sedikit mulai mengurangi tingkat ketergantungannya terhadap pemerintah pusat. PAD Manado dalam lima tahun mengalami peningkatan luar biasa, dalam 5 tahun terakhir Manado mampu mencatatkan peningkatan sebesar 244 persen, dan tertinggi dari 15 Kabupaten/Kota di Sulut.
Tercatat sejak tahun 2010 Manado hanya mampu membukukan PAD sebesar Rp72,4 miliar, kemudian pada 2011 terjadi peningkatan menjadi Rp132,2 miliar atau terjadi peningkatan 78 persen dari tahun sebelumnya. Tahun 2012 kembali mengalami peningkatan menjadi Rp149 miliar dan mengalami peningkatan sebesar 12,8 persen, selanjutnya 2013 kembali mengalami peningkatan menjadi Rp181,8 miliar atau mengalami pertumbuhan sebesar 24,4 persen dan di tahun 2014 mengalami lonjakan menjadi Rp248,4 miliar dan mencatatkan angka pertumbuhan 37 persen (lihat grafis).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Manado Peter KB Assa mengungapkan bahwa pencapaian ini tak lepas dari program-program unggulan pemerintah yang telah disiapkan dengan matang sebelum di implementasikan di lapangan. “Apalagi dengan kondisi Manado yang mempunyai beragam kultur yang berbeda-beda sehingga perencanaan yang sesuai dengan wilayah serta melakukan pemetaan terhadap sumber-sumber PAD potensial yang dimiliki Manado perlu untuk dilakukan,” terang Assa di kantor Bappeda, komplek Kantor Walikota Jl Balaikota, Tikala.
Selain itu Assa juga menambahkan, meskipun potensi yang dimiliki Manado begitu besar, namun apabila pengelolaannya tidak sesuai maka sumber-sumber potensi PAD yang ada bisa tidak terkelola dengan maksimal. “Pencapaian semua ini, tak lepas dari arahan Walikota Manado,” tegas Assa. Prestasi ini tentunya sangat membanggakan, sehingga apresiasi positif pun ditujukan kepada Pemkot Manado. “Ini bentuk kerja keras yang dilakukan Walikota, yang mampu mengarahkan SKPD terkait untuk menggejot pos-pos PAD yang ada di kota ini,” Ketua Dekot Manado, Noortje Van Bone.
Adapun Walikota Manado GS Vicky Lumentut (GSVL) hanya merendah, dan mengungkapkan kalau pencapaian yang berhasil dilakukan Manado dalam meningkatkan PAD serta tingkat kemandiriannya merupakan hasil kerja semua elemen baik pemerintah maupun semua elemen masyarakat, terlebih peran besar masyarakat Manado yang selalu mengutamakan kebersamaan dan kemauan untuk bertumbuh dan terus berkembang menjadi faktor kunci meraih semua pencapaian yang yang ada. “Ini semua berkat partisipasi besar masyarakat dalam menunjang kinerja pemerintahan,” ujar GSVL.
Inilah Grafis Peningkatan PAD Manado dari tahun 2010-2014 :
2010 : Rp.72.404.996.767,-
2011 : Rp.132.210.650.825,- (naik 78%)
2012 : Rp.149.019.275.000,- (naik 12,8%)
2013 : Rp.181.832.626.300,- (naik 24,4%)
2014 : Rp.248.480.328.000,- (naik 37%)