Sumual : Kami Akan Menghadap Bupati Untuk Minta Anggaran di Tambah
AMURANG, (manadoterkini.com)-Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) diminta agar jangan memboroskan uang rakyat dengan alasan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Minahasa Selatan (Minsel) 2015.
Hal ini dikatakan Wakil Ketua Garda Tipikor Sulut Venty Sonny Nayoan SH kepada manadoterkini.com. Menurutnya anggaran Pilkada serentak 2015 yang disiapkan Pemkab Minsel dan sudah disepakati melalui MoU mencapai Rp11 miliar. Padahal pada Pilkada potensi 2 putaran pada tahun 2010 lalu hanya Rp 9 miliar. Dan tahapan Pilkada pada tahun itu berjalan mulus dan semua bisa di kaver oleh KPUD Minsel.
“Ini namanya pemborosan dan pemerintah harus meninjau ulang anggaran tersebut,” ujar Nayoan.
Apalagi Pilkada 2010 untuk putaran pertama justru anggaran yang direalisasi kurang dari Rp 9 miliar. Kami menyarankan agar DPRD sebagai lembaga yang berkopeten melakukan pengawasan agar bisa menekan anggaran Pilkada Minsel. Dan sebaiknya kelebihan anggaran Pilkada dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur untuk kepentingan rakyat Minsel.
Dan baru-baru ini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyampaikan 10 temuan audit atas kesiapan penyelenggaraan pilkada serentak yang rencananya akan diselenggarakan pada 9 Desember mendatang.
“10 temuan audit itu mengindikasikan akan terjadi potensi penyimpangan bila anggaran Pilkada Minsel terlalu besar dari anggaran pada lima tahun silam (2010 -red),” ujarnya.
Sementara itu Ketua KPUD Minsel DR Fanley Pangemanan melalui Komisioner KPUD Minsel Elsje Sumual kepada sejumlah wartawan mengungkapkan anggarannya tidak cukup dan dia akan menghadap Bupati Minsel dan berupaya untuk menambah anggaran Pilkada.
“Anggarannya masih kurang, dan Saya akan menghadap Bupati untuk meminta agar anggaran Pilkada bisa ditambah,” tandasnya.(dav)