AMURANG, (manadoterkini.com) – Pengucapan syukur di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) yang akan dilaksanakan, Minggu (12/7) besok dimintakan agar dirayakan dengan sederhana atau jangan rayakan dengan cara berpesta pora di luar kendali dengan minuman alkohol, bisa memicu kecelakaan lalu lintas dan tindakan kriminalitas. Dan bukan tidak mungkin berakhir dengan kematian. Ini merupakan fakta yang pernah terjadi dalam pesta pengucapan yang dilakukan dengan tidak proporsional.
Oleh sebab itu, Bupati Christiany Eugenia Paruntu SE mengimbau kepada warga Minsel, agar dalam menghadapi pengucapan syukur, dirayakan secara sederhana namun tetap mengedepankan pesta tahunan secara kekeluargaan dan sukses.
“Guna menghindari aksi dan kejadian yang tidak diinginkan, maka Saya minta warga untuk merayakan pengucapan secara sederhana,” ujarnya seraya mengingatkan, dalam perayaan tahun-tahun sebelumnya sudah cukup banyak terjadi kecelakaan lalu lintas dan aksi kriminal (penikaman) akibat warga maupun tamu merayakan pengucapan dengan pesta minuman keras.
Pengucapan di Minsel ini sendiri, akan dirayakan oleh 177 Desa dan Kelurahan di 17 Kecamatan di Minsel. Budget yang keluar dari kantong masyarakat diperkirakan mencapai puluhan milyar.
“Jumlah puluhan milyar dihabiskan masyarakat saya kira masuk akal. Sebab setiap keluarga yang merayakan pengucapan, kurang lebih mengeluarkan biaya Rp 1.000.000, bahkan ada yang sampai lima juta rupiah,” ungkap Stenly Siar warga Minsel yang mengaku untuk pengucapan kali ini, keluarganya melakukan pengiritan uang keluar.
“Sebab tidak lama lagi anak masuk sekolah, itu perlu biaya ekstra. Sebab itu, menyambut pengucapan kami cukup menyediakan makanan apa adanya. 1.000.000 sudah cukup, yang penting kan bersyukur dalam ibadah di gereja,” ungkapnya.(dav)