Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanHukum dan KriminalPemerintahanPolitik

Tantangan Kapolda Baru Sulut Diminta Fokus di Pilkada Serentak

×

Tantangan Kapolda Baru Sulut Diminta Fokus di Pilkada Serentak

Sebarkan artikel ini

manadoterkini.com, SULUT – Hadirnya Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) baru di Sulawesi Utara (Sulut) menjadi angin segar karena sosok tersebut adalah ‘putera daerah’ Sulut. Banyak pihak menaruh harapan besar terhadap Kapolda Sulut yang notabene adalah Kawanua.

Harapan tinggi ini diungkapkan oleh Pengamat Politik dan Pemerintahan Sulut, Taufik Manuel Tumbelaka. Menurutnya, Kapolda Sulut yang baru, yang kebetulan putera daerah, tentunya membesarkan hati.

Saat ini, tidak banyak putera daerah Sulut yang menduduki posisi bergengsi di jajaran kepolisian, seperti bintang dua dan Kapolda.

“Tidak banyak, untuk itu patut kita dukung bersama agar beliau bisa mengemban tugas di daerah sendiri dengan baik. Terlebih beliau menjadi Kapolda Sulut bertepatan dengan hajatan besar yakni Pilkada serentak,” ujar Taufik Tumbelaka kepada wartawan di Manado, Jumat (25/10/2024).

“Hajatan demokrasi, Pilkada serentak, jadi tugas awal beliau sebagai Kapolda tentunya tidak mudah. Perlu secepatnya adaptasi,” tambah Tumbelaka yang dikenal sebagai pengamat kritis.

Tumbelaka juga mengingatkan tentang fokus utama Kapolda Sulut yang baru dalam waktu dekat di penghujung 2024.

“Selaku Kapolda, saya yakin beliau tahu terkait beratnya tugas jajaran Polda Sulut dalam menghadapi Pilkada serentak. Ada 16 Pilkada di Sulut (1 Pilkada Gubernur, 4 Pilkada Walikota, 11 Pilkada Bupati),” tukas Tumbelaka.

Tumbelaka membandingkan Pilkada 2020 yang tidak keseluruhan daerah, Kapolda saat itu pun cukup kesulitan menghadapi.

“Apalagi sekarang dengan 16 Pilkada serentak. Perlu sangat fokus guna mengantisipasi dinamika politik yang berpotensi kerawanan,” papar mantan aktivis UGM ini.

Menghadapi Pilkada 2024, secara khusus Taufik Tumbelaka mengingatkan kepada Kapolda Sulut untuk fokus.

“Diharapkan Bapak Kapolda fokus dengan hajatan demokrasi yang sudah di depan mata. Tak sampai lima minggu lagi, tepatnya 27 November 2024 sudah hari pemungutan suara,” tutupnya.

Pasca hari H pemungutan suara nanti, lanjut Tumbelaka, aparat masih akan dihadapi fase berat yang sensitif yakni pengumuman dan penetapan pemenang Pilkada hingga pelantikan pasangan kepala daerah terpilih.

“Posisi Kapolda jadi sangat strategis guna menjaga dinamika sosial politik tidak menjadi liar,” tegas Taufik Tumbelaka yang merupakan putera bungsu mantan Gubernur pertama Sulut, FJ Tumbelaka.

Mencermati dinamika sosial politik terbaru, Tumbelaka melihat sedikit terjadi ‘ombak’ terkait pemanggilan sejumlah pejabat dalam rangka pengambilan keterangan oleh Polda Sulut guna mendalami dugaan penyalagunaan wewenang.

“Sebenarnya pemanggilan ini biasa saja, tidak istimewa. Namun karena sekarang masa Pilkada serentak, maka publik menjadi lebih kritis,” terang Tumbelaka.

Tumbelaka berharap, hal ini menjadi perhatian Kapolda Sulut, jangan sampai ada kebijakan yang berpotensi menjadi ‘kontraksi’ politik.

Di masa sensitif, Polda Sulut menjadi salah satu pihak dengan posisi strategis guna terciptanya Pilkada yang aman, damai dan berkualitas.

“Jadi, hemat saya fokus dulu ke urusan Pilkada serentak di depan mata”, pungkas Taufik Tumbelaka yang dikenal akrab dengan wartawan.

Diketahui, Kapolda Sulut saat ini dijabat
Irjen. Pol. Roycke Harry Langie, SIK, MH. Ia menggantikan Irjen. Pol. Yudhiawan SIK, SH, MH, MSi, dalam serah terima jabatan, 28 September 2024 lalu. (*/Rizath)