Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanBitungEkonomi dan Bisnis

Masuk Nominasi 50 Desa Wisata Tahun 2024, Staf Ahli Kemenpakraf: Batuputih Bawah Kota Bitung Sangat Potensial

×

Masuk Nominasi 50 Desa Wisata Tahun 2024, Staf Ahli Kemenpakraf: Batuputih Bawah Kota Bitung Sangat Potensial

Sebarkan artikel ini

manadoterkini.com, BITUNG – Salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah sektor pariwisata. Tidak heran meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan berdampak pada penerimaaan devisa negara.

Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, tujuan pariwisata yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, mengatasi
pengangguran, melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya, serta memajukan kebudayaan.

Untuk itu, dalam tahun terakhir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).

Dimana tahun 2021 telah diikuti oleh 1.831 desa wisata. Peningkatan yang signifikan terjadi pada tahun 2022 dengan total peserta 3.419 desa wisata. Pada tahun 2023 telah mencapai angka yang mengesankan, yaitu 4.573 desa wisata.

Hingga saat ini sudah ada 175 desa wisata terbaik yang telah mendapatkan penghargaan. Dimana telah dilaksanakan selama 3 (tiga) tahun. Pada  Tahun 2024 ini, Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) kembali diselenggarakan dengan mengangkat tema “Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia”. Ini bukan hanya sebuah tema, tetapi sebuah visi untuk masa depan pariwisata di Indonesia.

Staf Ahli Bidang Inovasi dan Kreativitas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Restog Krisna Kusuma mengatakan keragaman potensi menjadi daya tarik wisata Kelurahan Batu Putih, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung, Sulawesi Utara.

“Di sini ada wisata alam baik pantai, patung Wallace, tarian Gunde, tarian Masamper, tarian Maengket atau tarian Kabasaran,” kata Restog pada acara Anugerah Desa Wisata Indonesia tahun 2024 di Kelurahan Batu Putih Bawah, Kamis.

Selain wisata alam maupun seni, potensi wisata lainnya yaitu budaya seperti budaya Mapalus, budaya Tulude, serta griya ataupun kuliner.

Khusus kuliner, kata Restog, di Kelurahan Batu Putih ada sambal Roa, kripik pisang atau nugget Ikan, juga menjadi salah satu daya tarik.

“Orang yang akan berwisata pasti berkuliner, baik untuk makan sekarang ataupun dijadikan oleh-oleh. Kemasannya sudah bagus, bahkan makanan sudah menyesuaikan tidak hanya lokal tapi nasional,” katanya.

Hal-hal ini, kata dia, akan menjadi keuntungan atau benefit dan suatu kekuatan untuk pengembangan desa wisata.

Kemenparekraf maupun kolaborasi dengan pihak lainnya seperti Bank Indonesia akan saling bersinergi melakukan pendampingan, memberikan bantuan sarana dan prasarana serta kebutuhan spesifik bagi desa wisata mengembangkan produknya.

Kelurahan Batu Putih Bawah masuk dalam 50 desa wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2024 Kemenparekraf.

Penetapan Kelurahan Batu Putih Bawah sebagai salah satu desa wisata terbaik Kemenparekraf dilaksanakan di Camping Ground Taman Wisata Alam Batu Putih.

Selain dihadiri pejabat dan staf Kemenparekraf, hadir juga Kepala Dinas Pariwisata Sulut dr Devi Tanos, Kepala Dinas Pariwisata Kota Bitung Pingkan Kapoh, serta para pejabat terkait lainnya.

(ald)