Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanPemerintahan

Program YSK-Victor Akan Dijabarkan di RPJMD 2025-2030

×

Program YSK-Victor Akan Dijabarkan di RPJMD 2025-2030

Sebarkan artikel ini

manadoterkini.com, SULUT – Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2025-2029 di bawah kepemimpinan Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus SE, dan Wakil Gubernur, Dr Victor Mailangkay SH MH, digelar di Hotel Peninsula Manado, Selasa 25 Maret 2025.

Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI Purn Yulius Selvanus mengutarakan, RPJMD Sulut berangkat dan penjabarn visi misi kepemimpinannya kedepan.

“Saya dan pak Victor janjikan di kampanye lalu dan dilegalkan di KPU, tentunya RPJMD ini berpedoman dan kita akan masukan semua komponen yang ada di Sulut. Akdemisi, budayawan, tokoh agama dan lainya untuk memberikan masukan dalam visi misi kita, yang akan menjadi prioritas 5 tahuh kepemimpinan kami kedepan,” jelas Gunernur Yulius kepada wartawan.

Perda RPJMD harus ditetapkan paling lambat 6 bulan setelah kepala daerah dan wakil kepala daerah dilantik.

“Iya memang kita punya waktu 3 tahap sampai 20 agustus 2025 ini, sebelum ditetapkan nanti,” jelas Gubernur.

Kendati begitu, Gubernur mengakui untuk saat ini kepemimpinannya masih menggunakan rencana program yang lama.

“Kita masih gunakan yang lama dengan mengikuti program yang lama meski tentunya ada perbaikan dimana program YSK VICTORI ada di dalamnya,” beber Gubernur.

Diketahui, proses RPJMD ini meliputi pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, penjaringan gagasan, penyusunan rancangan awal, pembahasan, dan penetapan menjadi Peraturan Daerah.

RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk jangka waktu 5 tahun. RPJMD disusun berdasarkan visi, misi, dan program kepala daerah. Dalam penyusunannya, RPJMD juga mempertimbangkan RPJP Daerah dan RPJM Nasional.

“Banyak visi misi kami yang jangka panjang. Salah satunya adalah pembangunan tol dari Manado ke Amurang, itu sudah kami komunikasi intens dengan kementerian terkait dan ini bisa dilaksanakan,” terang Gubernur.

Selanjutnya, ada pembangunan jembatan yang menyambungkan Bitung dan Pulau Lembeh yang dinilai cukup strategis, dimana Pulau Lembeh bisa menjadi lokasi yang tepat untuk pembangunan bandara.

“Saya sudah sempat diskusi dengan pemimpin sebelumnya soal bandara, pernah punya rencana membuat bandara lebih besar karena itu saling berkaitan dengan berbagai sektor yang sementara digenjot pemerintah, yaitu sektor pariwisata. Kita punya Bunaken berkelas dunia, tapi tidak terawat. Kita jangan saling menunggu untuk atur Bunaken ini, harus segera koordinasi cepat dengan kota dan pusat,” terang Gubernur sembari menggaris bawahi visinya yaitu menjadikan Sulawesi Utara maju, sejahtera, dan berkelanjutan. (*/ ald)