manadoterkini.com, SULUT – Indonesia akan menjadi tuan rumah International Conference of Sustainable Coral Reefs pada 13-15 Desember 2024.
Konferensi ini mengusung tema “Sustaining Coral Reefs: Science, Conservation, Resilience and Development.”
Prof. Dr. Ir. Dwisuryo Indroyono Soesilo, M.Sc., ketua panitia konferensi, menyampaikan bahwa acara ini akan diadakan di bekas Gedung Kemenko Marvest, Jakarta, pada 28 November 2024.
Prof. Indroyono, yang juga mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, menekankan pentingnya keanekaragaman hayati laut, khususnya di Segitiga Terumbu Karang yang mencakup enam negara khatulistiwa, termasuk Indonesia.
“Segitiga Terumbu Karang memiliki luas 75.000 kilometer persegi, dengan lebih dari 500 jenis terumbu karang dan dihuni oleh lebih dari 3.000 jenis ikan. Indonesia sendiri memiliki 65.000 kilometer persegi terumbu karang,” ujar Prof. Indroyono.
Terumbu karang sangat penting karena menjadi tempat ikan memijah. Namun, perubahan iklim dan aktivitas manusia seperti pengeboman dan peracunan terumbu karang telah menyebabkan kerusakan yang signifikan. Padahal, terumbu karang dapat dimanfaatkan secara lestari untuk wisata selam, pembuatan obat-obatan baru, dan penangkapan ikan.
Pada Mei 2009, negara-negara di Segitiga Terumbu Karang menggelar Coral Triangle Initiative Summit di Manado, yang menghasilkan kesepakatan untuk rehabilitasi dan konservasi terumbu karang. Dunia mendukung upaya ini dengan mendirikan Coral Triangle Initiative Regional Secretariat di Manado.
Dalam rangka memperingati Hari Nusantara 2024 dan 15 tahun CTI Summit, konferensi ini akan dihadiri oleh peserta dari 22 negara dengan 140 makalah yang akan dipresentasikan.
Topik yang akan dibahas antara lain:
“Status Terumbu Karang Dunia” oleh ICRI-Perancis
“Molluska Pada Terumbu Karang di Sulawesi Utara” oleh Universitas Sam Ratulangi
“Status dan Cara Merestorasi Terumbu Karang” oleh ZMT-Bremen, Jerman
“Peran Laut Indonesia Menghadapi Perubahan Iklim Global” oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan
“Analisis Terumbu Karang di Daerah Wisata Kepulauan Ternate” oleh Universitas Khairun, Ternate
“Penggunaan Machine Learning untuk Mengamati Pemudaran Terumbu Karang dan Gelombang Panas di Laut” oleh Sun Yat Sen University, Tiongkok
“Terumbu Karang sebagai Potensi Penemuan Obat Baru” oleh Hokkaido University, Jepang
“Ekonomi Biru di Taman Nasional Raja Ampat, Papua Barat” oleh Charleston College, South Carolina, USA
Dari pihak Indonesia, akan dipaparkan makalah tentang “Coral Bonds”, “Climate Finance”, “CTI Trust Fund”, “Debt Swap for Nature – Coral Reefs”, serta Program “Laut Sejahtera”.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) akan meluncurkan dokumen “Terumbu Karang Indonesia: Masa Kini dan Masa Depan” sebagai panduan untuk konservasi dan pemanfaatan terumbu karang di Indonesia.
Konferensi ini akan dibuka oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, dengan sambutan dari Duta Besar PBB untuk Kelautan dan pidato kunci oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas serta Menteri Pertanian.
Pada 15 Desember 2024, peserta konferensi dan masyarakat akan melakukan transplantasi terumbu karang di Taman Laut Bunaken, yang akan dihadiri oleh Menteri Kehutanan RI. (*/Rizath)