manadoterkini.com, SULUT – Memilih pemimpin bukanlah tugas yang mudah. Hal ini diakui oleh Delbert Mongan, SH, MH, seorang dosen dari Universitas Negeri Manado (UNIMA).
Menurutnya, rakyat sering kali salah memilih pemimpin karena kurang mengenal lebih jauh calon yang ada.
“Saat Pilkada inilah rakyat harus tahu jelas siapa pemimpin yang paling pantas dan layak memimpin Sulawesi Utara,” ujarnya.
Mongan menambahkan bahwa banyak informasi yang menyesatkan beredar di media sosial, termasuk akun-akun palsu dan berita bohong. Oleh karena itu, rakyat harus mencari tahu lebih dalam motif dan hasrat para calon dalam kontestasi Pilkada.
Sementara itu, Brayen Rumengan, pimpinan Jaringan Anak Milenial Minahasa Hebat, juga mengungkapkan kesulitan dalam mengenal calon kontestasi Pilkada Sulut.
Namun, ia merasa bangga memiliki calon seperti Steven Kandouw dan Denny Tuejeh.
“Sebagai anak Minahasa, saya bangga punya calon seperti Steven Kandouw dan Denny Tuejeh. Dari latar belakang studi saja, ketika Steven Kandouw lulus dan bisa masuk Universitas Indonesia, itu tidaklah mudah,” kata Brayen.
Menurutnya, hanya pelajar berprestasi yang dapat kuliah di UI, dan ini menunjukkan kualitas Steven Kandouw. Karir politiknya sebagai anggota dewan dan Ketua DPRD Sulut sebelum menjadi Wakil Gubernur juga merupakan prestasi gemilang.
Zefanya Lintuuran menambahkan bahwa tantangan pemimpin di Sulut adalah membangun keluarga. Ia menyayangkan KPU yang tidak melihat lebih jauh dalam debat terbuka mengenai ancaman perceraian tinggi dan pernikahan dini yang meningkat.
“Generasi muda kehilangan figur pemimpin, begitu juga masalah perselingkuhan yang sudah dianggap biasa,” ujar Zefanya.
Menurutnya, Steven Kandouw dan Denny Tuejeh telah membangun citra diri yang baik, terlihat dari istri dan anak-anak mereka yang memiliki latar belakang studi dan karir luar biasa.
Denny Tuejeh, yang berhasil meraih pangkat Bintang 3 tanpa cacat, adalah putra terbaik di zamannya dan tersukses di militer. Jauh dari konflik keluarga, ia menjadi panutan para TNI di KODAM XII/MERDEKA.
“Saya berharap mereka mampu melahirkan generasi muda berprestasi dan menjadi teladan dalam membangun keluarga,” tambah Brayen.
Alfira Mokodompit, sebagai generasi Muslim, melihat kedua sosok ini sangat toleran dan dekat dengan tokoh agama.
“Saat Lebaran, seluruh tokoh Muslim dan agama dekat dengan Pak Steven Kandouw. Saat safari Ramadhan di Kotamobagu, beliau berkunjung pada keluarga yang Muslim dengan penuh kehangatan,” ujarnya.
Begitu juga dengan Denny Tuejeh, yang dikenal suka berbagi pada anggota TNI saat Lebaran.
“Di kantor, beliau tidak pernah menekan bawahan apalagi mengintimidasi rakyat. Mereka pasangan serasi dalam kepemimpinan dan sangat selaras dengan rakyat,” tambah Alfira.
Dengan berbagai tantangan yang ada, rakyat Sulawesi Utara diharapkan dapat memilih pemimpin yang benar-benar layak dan mampu membawa perubahan positif bagi daerah mereka. (*/Rizath)