manadoterkini.com, MANADO – Setiap anggota masyarakat harus mempunyai akses terhadap berbagai layanan keuangan formal yang berkualitas secara tepat, lancar, dan aman dengan biaya terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Demikian kutipan penjelasan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulawesi Utara (Sulut), Natanael Pepah, SE, yang tampil sebagai salah satu pembicara di Talk Show dalam rangka Diesnatalis Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsrat Manado, Kamis (12/10/2023).
Natan yang juga Ketua KNPI Kota Manado, membahas inklusi keuangan, yakni keterbukaan akses keuangan.
Tujuan inklusi keungan ini, lanjut Natan adalah demi untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan formal melalui peningkatan pemahaman tentang sistem, produk, dan jasa keuangan, serta ketersediaan layanan keuangan formal yang berkualitas secara tepat waktu, lancar, dan aman dengan biaya terjangkau.
“Namun itu semua harus sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Dan tentu dalam rangka atau bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Alumnus FEB UNSRAT ini.
Natan juga mengajak mahasiswa untuk melihat goals dari inklusi keuangan atau keterbukaan keuangan ini.
Goals pertama kata Natan, Inklusi keuangan harus dapat meningkatkan kesempatan dan kemampuan masyarakat dalam mengakses dan memanfaatkan layanan
keuangan.
“Kemudian tersedianya produk dan jasa keuangan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, serta terakhir harus meningkatkan pengetahuan dan rasa aman masyarakat dalam penggunaan layanan keuangan,” ujarnya.
Katanya, ini harus benar-benar menjadi goals dari keterbukaan akses keuangan ini, agar benar-benar tercapai tujuan dari program ini.
“Intinya kita semua dapat dengan mudah mengkases produk dan jasa keuangan,” pungkasnya.
Tampil sebagai narasumber Dosen Senior International Bisnis FEB Unsrat, Dr James Massie SE., MS, dan moderator Frederik G Worang SE, BSBA, yang juga merupakan Ketua Panitia DIes Natalis FEB Unsrat ke-63.
(***/malz)