manadoterkini.com, SULUT – Dewan pers menggelar workshop peliputan pemilu 2024 bagi pekerja media di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Selasa (29/8/2023) yang digelar di Hotel Swisbell Maleosan
Workshop itu sendiri dibuka Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, yang menjelaskan tujuan pelaksanaan acara tersebut, untuk mengantisipasi dampak dari pemberitaan terutama tentang kepemiluan.
“Kita tahu bersama bahwa tugas media bukan hanya mengumpulkan, mengolah, mendokumentasikan dan mendistribusikan informasi, tetapi terutama adalah bagaimana mengantisipasi dampak dari pemberitaan yang kita lakukan,” tegas Ninik secara virtual dari Jakarta sekaligus membuka workshop tersebut.
Ninik Rahayu juga mengingatkan penyelenggara maupun pengawas pemilu, agar jangan menyembunyikan atau menyimpan informasi padahal itu merupakan hak masyarakat, maka harus ada satu persepsi dengan media.
Sementara itu, komisioner KPU Sulut Awaludin Umbola, dan anggota Bawaslu Provinsi Stefen Stevanus Linu, serta anggota Dewan Pers, Asmoro Wikan, yang menjadi narasumber tentang tahapan pemilihan umum, pengawasan serta peliputan di masa pemilu memberikan materinya dengan baik.
Awaludin Umbola pada kesempatan itu mengingatkan partisipasi masyarakat jangan hanya pada saat di masa pencoblosan saja, tetapi harus pada semua tahapan yang ada, dan pers harus bisa memberitakan dan ikut mendorong hal tersebut.
“Saya menyebutkan misalnya untuk tahapan rekrutmen adhoc di level kecamatan dan kelurahan dan desa, seberapa banyak publik yang daftar. Dan itu menjadi catatan dan sebuah angka bagi kami, dalam partisipasi masyarakat,” katanya.
Sementara anggota Bawaslu Sulawesi Utara, Stefen Stevanus Linu, mengakui bagaimana upaya Bawaslu meningkatkan peran media melalui website jarimu awasi Pemilu.
Pihaknya terus melakukan pertukaran informasi, edukasi dan literasi digital pengawasan pemilu dan respon cepat terhadap disinformasi isu-isu pemilu serta tindak lanjut aduan pemilu.
Anggota dewan pers, Asmoro Wikan, dalam kalimat penutup mengatakan, pers berkualitas untuk demokrasi berkualitas, karena setiap pemilu ada nilainya masing-masing.