manadoterkini.com, SULUT – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey menerima kunjungan Kepala Bidang Politik dan Ekonomi Konjen Amerika Serikat John McDaniel di Tomohon, Senin (21/8/2023).
Dalam pertemuan yang berlangsung akrab dan penuh kekeluargaan ini, utusan Konjen AS ingin mengetahui upaya Gubernur Sulut dalam menekan inflasi dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi saat pandemi Covid-19 lalu.
Diketahui, di tengah pandemi khususnya pada triwulan II 2021 pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara menunjukkan pemulihan dengan laju pertumbuhan sebesar 8,49% (yoy). Ini menunjukkan ekonomi Sulut pulih di tengah pandemi.
Gubernur Olly menjelaskan bahwa penguatan sektor pertanian menjadi solusi untuk memperkuat sektor perekonomian daerah di tengah pandemi.
Selain itu, Sulut merupakan net eksportir perdagangan antar negara di tengah pandemi.
Sebagai informasi, pada tahun 2020, Sulut mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar USD 687,65 Juta. Di triwulan II 2021 juga total ekspor Sulut tumbuh sebesar 13,21% (yoy). Menguat signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,41% (yoy).
Pada triwulan II 2021 ekspor ke luar negeri tercatat USD 291,75 Juta atau tumbuh sebesar 44,54% (yoy). Capaian ini menguat dibandingkan triwulan I yang tumbuh sebesar 32,04% (yoy).
Terkait hal ini, Gubernur Olly menjelaskan bahwa sumber daya alam, khususnya pertanian dan perikanan, memegang peranan penting dalam struktur ekspor luar negeri Sulut.
Di mana komoditas minyak nabati merupakan komoditas utama ekspor luar negeri Sulut.
Olly menyatakan bahwa solusi pemulihan ekonomi Sulut di masa pandemi selain menggenjot pertanian adalah dengan memperkuat kegiatan ekspor.
Ketika semua terpuruk, katanya, namun kinerja ekspor Sulut sangat baik. Bahkan meski dari sisi konsumsi terhambat, namun bidang ekspor ketika pandemi mampu memberikan kontribusi yang pertama bagi kinerja perekonomian di Sulut.
Tambah Olly, Sulut juga berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonominya di atas ekonomi nasional hingga sekarang atau pasca pandemi.
Terbaru, berdasarkan data BPS, pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Utara Triwulan II – 2023 naik 6,28 Persen (yoy).
Pertumbuhan ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan triwulan I 2023 yang hanya 6,15 persen.
“Ekonomi Sulut tumbuh jauh di atas nasional. Semester pertama 2023 ekonomi Sulut tumbuh 5,79 persen. Angka ini jauh di atas nasional yang hanya 5,11 persen,” kata Olly.
Penjelasan Olly menarik perhatian utusan Konjen AS John McDaniel. Dia juga menanyakan kepada Gubernur Sulut cara menjaga kondusifitas keamanan Sulut hingga mampu mendorong perekonomian daerah.
Olly pun menjelaskan pengaruh kondusifnya keamanan terhadap meningkatnya perekonomian Sulut.
Terbukti kinerja investasi Sulut hingga semester II tahun 2023 telah mencapai 97 persen.
“Jumlah investasi di Sulut sudah mencapai Rp 5,2 Triliun atau 97 persen dari target yang ditetapkan sekitar Rp 5,35 Triliun hingga semester II tahun 2023,” ungkap Olly.
Adapun realisasi investasi naik signifikan adalah listrik, air dan gas, pertambangan, hotel dan restoran, perumahan, kawasan industri dan perkantoran, serta Industri makanan.
Menurutnya, daerah kondusif menjadi penyokong tumbuhnya investasi di Sulut tak lepas dari sinergitas para pihak sehingga pemerintah daerah dapat melaksanakan program strategis nasional maupun program prioritas lainnya.
“Sulut yang kondusif dan aman, memberikan dampak positif bagi investor untuk berkunjung dan menanamkan investasi ke Sulut,” ujar Olly.
“Kebersamaan bisa mengakselerasi langkah dalam berbagai tujuan dan stabilitas keamanan adalah buah dari harmonisasi antar masyarakat,” lanjutnya. (*/Rizath)