manadoterkini.com, SULUT – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dibawah kepemimpinan Gebernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw terus memperjuangkan para siswa-siswi SMK di Sulut untuk magang di Jepang dan luar negeri lainnya.
Kali ini, Kamis, (1/6/2023) sebanyak 60 siswa SMK Pertanian lulusan magang ke Negara Jepang. Kandouw pun memimpin pelepasan 60 siswa tersebut dilaksanakan di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut.
Dalam arahannya, Wagub Steven Kandouw mengatakan pemagangan ini sempat membuat dirinya tidak percaya bisa terwujud, namun kenyataannya bisa terealisasi.
“Puji Tuhan kita semua menjadi saksi pelepasan siswa magang ke Jepang. Saya sebenarnya tidak percaya ada yang magang ke Jepang dan ternyata benar,” ujar Kandouw.
Pemagangan ini, kata Kandouw, terjadi karena adanya kolaborasi antara Kementerian Tenaga Kerja Indonesia – Jepang Bisnis Network dan Pemprov Sulut untuk program magang siswa.
“Ini merupakan suatu achievement baru buat kita. Di mana anak-anak kita diberikan kesempatan untuk bekerja di luar negeri berdasarkan kompetensi mereka. Kali ini pertanian karena mereka dari SMK Pertanian.”
“Berikut Keperawatan, Peternakan, Pariwisata dan Perhotelan. Ini bagus sekali,” tutur Kandouw.
Dalam sambutannya kata Wagub, Presiden Joko Widodo mengendorse dan mendorong pendidikan vokasi yaitu pendidikan kejuruan. Pendidikan vokasi.
“Harapan Presiden pendidikan vokasi mendorong anak-anak kita berjiwa entrepreneur atau berjiwa usaha dan siap kerja. Karena kurikulumnya kebanyakan praktek bukan teori,” tegas Kandouw.
Gayung bersambung lanjut Kandouw, kebutuhan tenaga siap kerja yang berlatar belakang vokasi di Jepang tinggi sekali. Permintaan kebutuhan dari Indonesia itu di Jepang 74 ribu per tahun tenaga kerja Indonesia, yang terisi baru sekitar 18 ribu.
Menurut Wagub, banyak keuntungan bagi warga Sulawesi Utara yang bekerja di luar negeri. Banyaknya permintaan warga Sulut bekerja di luar negeri karna
gampang menyesuaikan, terbuka, mudah bergaul, gampang berinteraksi,” puji Kandouw.
Nantinya meski sudah berstatus magang di luar negeri, para siswa ini tetap terus dievaluasi selama tiga tahun kerja di Jepang.
Wagub Steven Kandouw pun berpesan agar para siswa yang lulus magang ini terus memiliki etos kerja yang baik, ditambah lagi sampai lima tahun. Kalau bagus dijadikan permanen, tetap memiliki disiplin supaya tepat waktu, kemudian biasakan hidup hemat. (Rizath)