manadoterkini.com, SULUT – Tahapan penyaringan bakal calon (balon) rektor Universitas Sam Ratulangi Manado berhasil mengantarkan Ir Dedie Tooy MSi PhD meraih suara terbanyak, Rabu (20/4/2022).
Tooy unggul dengan raihan 29 suara diikuti Prof Dr Ir Fabian J Manoppo MAgr sebanyak 13 suara, Dr Flora Pricilla Kalalo SH MH sebanyak 11 suara, Prof Dr Ir Grevo Soleman Gerung MSc sebanyak 11 suara, Prof dr Vennetia R Danes MSc PhD 6 suara dan Prof Dr dr Grace Debbie Kandou M Kes dan 1 suara dinyatakan rusak.
Menurut Humas Unsrat, Max Rembang, pemilihan melalui agenda rapat senat dihadiri 72 anggota.
Dalam pemilihan putaran pertama yang dipimpin Ketua Senat Unsrat, Prof Dr Paulus Kindangen, MA itu, menetapkan Tooy pada peringkat pertama disusul Prof Fabian Manoppo diurutan kedua dan Grevo Gerung urutan ketiga.
“Dari hasil di atas, Dr Flora Kalalo dan Prof Grevo Gerung sama-sama meraih 11 suara, sehingga dilakukan pemilihan putaran kedua untuk menentukan peringkat tiga,” kata Rembang dalam keterangannya.
Namun, Dr Flora Kalalo tidak menyetujui dilakukannya pemilihan putaran kedua dan melakukan ‘walk out’.
“Hal serupa juga dilakukan 2 anggota senat, Prof Dr Ir Martin D Sumajouw M.Eng dan Prof Dr Ir Odi R Pinontoan MS,” tutur Rembang.
Selanjutnya, pemilihan putaran kedua tetap dilaksanakan dengan hasil Dr Flora Kalalo meraih 21 suara dan Prof Grevo Gerung mendapat 47 suara.
Menurut Rembang, tiga nama yang meraih suara terbanyak yakni Tooy, Manoppo dan Gerung selanjutnya akan dikirimkan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk ditetapkan sebagai calon.
“Pada tanggal 22 akan dilakukan verifikasi administrasi yang meliputi porto folio. Kemudian akan dilakukan pemilihan pada bulan Juni mendatang,” katanya.
Sementara itu, terkait riak yang muncul dalam pemilihan, di mana Kalalo akan melayangkan masalah yang dihadapi ke Kemendikbud, dinilai Rembang sebagai hal yang wajar.
“Itu hal biasa dan merupakan dinamika dalam sebuah proses pemilihan yang di dalamnya juga terdapat proses politik,” tukasnya.
Tindakan hukum yang akan ditempuh Kalalo dan tim, tambah Rembang merupakan hal yang tepat.
“Itu bagus. Tetapi proses politik dan hukum tetap jalan,” ujarnya sembari menepis bahwa Rektor Unsrat dalam pemilihan terlalu banyak intervensi.
“Rektor tidak melakukan intervensi karena proses pemilihan sepenuhnya ada dalam kapasitas senat,” imbuhnya.
Hadir dalam tahapan penyaringan pilrek Unsrat, Rektor Unsrat Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat MSc DEA. (*/Rizath)