manadoterkini.com, MANADO – Sebagai implementasi program dan kegiatan Dispar Manado guna memperkuat integrasi program dan kegiatan Pemerintah Kota Manado secara keseluruhan dalam pencapaian visi dan misi pemerintahan Walikota Andrei Angouw dan Wakil Walikota Richard Sualang (AARS).
Kadis Pariwisata Kota Manado Esther Mamangkey mengingatkan pelaku usaha hiburan malam untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan (prokes), khususnya dalam penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) atau Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Kelestarian Lingkungan.
“Para stakeholder pariwisata jasa hiburan malam ditekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan CHSE dalam masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini,” ujar Mamangkey usai menggelar Rapat Koordinasi Fasilitasi Standarisasi Industri dan Usaha bersama Stakeholder Pariwisata Jasa Hiburan Malam Kota Manado, yang digelar di Gravilla Malalayang, Jumat (04/03/2022) lalu.
Penerapan program CHSE ini adalah dengan melakukan sertifikasi CHSE untuk para pelaku usaha di industri pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
Ia pun memaparkan kembali apa itu sertifikasi CHSE yang wajib dijalankan pelaku usaha pariwisata, termasuk stakeholder jasa hiburan malam.
“Sertifikasi CHSE adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha pariwisata, destinasi pariwisata, dan produk pariwisata lainnya untuk memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan,” ujar Kadis Esther.
Dijelaskannya, sertifikasi CHSE ini sangat penting karena berfungsi sebagai jaminan kepada wisatawan dan masyarakat bahwa produk dan pelayanan yang diberikan sudah memenuhi protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.
“Hal ini sangat esensial untuk meningkatkan image atau citra Kota Manado kedepannya, dan dalam rangka untuk memajukan potensi daerah melalui pengembangan pariwisata sebagai prioritas pembangunan dan kreativitas daerah,” kata Kadis Esther.
Ditambahkannya, ada tiga kriteria yang perlu dipenuhi adalah manajemen atau tata kelola, kesiapan karyawan, serta partisipasi pengunjung.
Adapun Sekretaris Dispar Manado Herdy Mawa mengajak pelaku hiburan malam agar ikut bantu kebangkitan ekonomi di Kota Manado.
“Untuk membangun kembali industri hiburan malam, maka pelaku usaha perlu untuk memvisualisasikan new normal untuk bisnis, menjalankan pedoman dan kepatuhan, memantau perilaku staf dan pelanggan, menargetkan pendapatan di era new normal, memahami perubahan perilaku pelanggan, dan mendapatkan kepercayaan pelanggan,” jelas Mawa.
Adapun Kepala Bidang Pengembangan Industri Pariwisata Dispar Manado Naomi Ruru lebih menekankan kepada Tanda Daftar Usahan Pariwisata (TDUP) dan data hiburan malam dalam penerapan CHSE.
“Salah satu tujuannya yakni meningkatkan sumber daya pariwisata bidang usaha jasa hiburan malam yang bergerak dalam ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Manado dengan tetap menerapkan protokol kesehatan CHSE dan mengikuti aturan-aturan mengenai kebijakan jam buka usaha dan lain-lain,” tandas Naomi.
Narasumber lainnya yakni General Manager Swiss-Belhotel Maleosan Manado Adri Syawal, yang membagikan tips kepada pelaku usaha pariwisata bagaiman bisa lulus dan mendapatkan sertifikasi CHSE dengan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan akan diperoleh outcomes (hasil) dan impacts (dampak) yang sifatnya multiplier effect dalam pembangunan Kota Manado khususnya dalam pengembangan industri pariwisata, sehingga semakin memperkuat implementasi atau terwujudnya Visi Kota Manado Maju dan Sejahtera.
(*/aldi)