manadoterkini.com, AMURANG –
Belum tuntas menghadapi pandemi Covid-19, saat ini masyarakat dihadapkan dengan fenomena iklim La Nina.
Perubahan temperatur rerata harian, pola curah hujan, tinggi muka laut, dan variabilitas cuaca ini, berpotensi memicu cuaca ekstrem global.
Akhir-akhir ini Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) kerap dilanda hujan.
Sehingga Bupati Minsel Franky Donny Wongkar SH (FDW) mengimbau masyarakatnya, untuk mengantisipasi berbagai bencana yang mungkin terjadi.
“Memang kita tidak menginginkan semua itu, tapi prediksi BMKG, pada curah hujan di Sulawesi Utara (Sulut) termasuk yang agak lebat, dan menimbulkan angin,” ujar Bupati FDW pada Minggu (9/5) kemarin.
Adapun potensi dan kerawanan bencana di antaranya banjir, angin besar, dan tanah longsor.
Pasalnya Minsel memiliki beragam kondisi geografis, seperti daratan dan gunung.
Pihaknya mengimbau warganya untuk memangkas ranting pohon besar yang berada di sekitar tempat tinggal mereka.
Hal itu untuk mengantisipasi tumbang karena angin kencang. Selain berpotensi menimpa rumah, juga bisa merusak jaringan listrik PLN.
“Kalau di samping-samping rumah ada pohon yang besar kalau bisa dipotong saja, supaya tidak membahayakan,” imbaunya.
Dia juga meminta masyarakat yang berada di lereng gunung dan sekitaran bantaran sungai lebih meningkatkan kewaspadaannya. Termasuk terus menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar.(dav)