manadoterkini.com, SULUT – Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven O.E Kandouw menyatakan kesiapan pemerintah daerahnya dalam mendukung realisasi investasi di Sulut.
Hal itu disampaikan Steven Kandouw pada dalam seri ketiga seminar daring investasi “Road to Indonesia Investment Day 2020″ beberapa waktu lalu.
Tiga proyek yang dipresentasikan dalam acara webinar ini adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, KEK Likupang dan Jembatan Bitung – Lembeh.
Menurut Steven Kandouw, tiga proyek investasi yang bersifat ready to offer di Sulawesi Utara memiliki berbagai keunggulan kompetitif, diantaranya berbagai komoditas ekspor yaitu pala, cengkeh, kelapa, holtikultura dan pertambangan.
Selain itu, Sulawesi Utara juga memiliki keunggulan jarak pelabuhan yang strategis untuk mencapai pelabuhan kota kota besar dunia, yaitu Los Angeles,Tokyo, Busan, Shanghai dan Hongkong.
Seminar yang diikuti oleh lebih dari 100 calon investor ini kemudian dilanjutkan dengan sesi one on one meeting yang bertujuan agar para investor yang memiliki minat terhadap proyek-proyek yang telah dikurasi mendapatkan informasi secara lebih mendetail melalui diskusi dengan para pemilik proyek.
Diharapkan sesi one on one meeting ini dapat semakin meningkatkan minat para investor Singapura yang akan berinvestasi di Sulawesi Utara.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh KBRI Singapura, bekerja sama dengan Bank Indonesia dan Perwakilan Badan Koordinasi Penanaman Modal di Singapura (IIPC).
Dalam sambutannya, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Singapura, Didik Eko Pujianto menyampaikan bahwa Provinsi Sulawesi Utara merupakan provinsi yang tidak asing bagi masyarakat dan investor Singapura.
Sulawesi Utara juga merupakan salah satu provinsi dengan luas wilayah yang besar di Indonesia.
Selain terkenal akan potensi pariwisatanya, Sulawesi Utara juga terkenal dengan berbagai komoditas ekspornya.
“Meskipun saat ini situasi dunia sedang dilanda pandemi Covid-2019, pemerintah tetap berupaya untuk melakukan langkah-langkah untuk memaksimalkan investasi, khususnya dari Singapura,” katanya.
Hal ini dibuktikan dengan nilai investasi yang meningkat di kuartal pertama dan kedua tahun 2020 dibandingkan periode sebelumnya tahun 2019,” ujar Didik pada Senin (7/9/2020).
Data BKPM menunjukkan bahwa khusus untuk provinsi Sulawesi Utara, realisasi investasi dari Singapura untuk kuartal kedua di tahun 2020 adalah 22,1 juta USD dari 54 proyek. Jumlah ini naik 122% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu sejumlah 10 juta USD dari 47 proyek.
Kuartal kedua 2020 didominasi oleh investasi di sektor pertambangan.
Pada kesempatan itu Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan pentingnya menjaga stabilitas makro dan keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menyampaikan komitmen bahwa BKPM senantiasa siap memfasilitasi para investor yang akan melakukan investasi di Indonesia, mulai dari perizinan, pemberian insentif dan jaminan kemudahan investasi. (*/Rizath)