manadoterkini.com, SULUT – Gonjang ganjing mengenai posisi politik mantan Ketua DPD Partai Golkar Sulut Stefanus Vreeke Runtu (SVR) yang cendrung merapat ke kubu Olly Dondokambey sebagai Bendahara Umum PDI-P ketimbang CEP sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sulut langsung mendapat titik jelas.
Menurut SVR, politik itu berkembang dari isu, dan tak membantah dirinya dekat dengan Olly Dondokambey.
“Politik kan itu berkembang dari isu, kalau tidak ada isu itu bukan politik, tapi sampai hari ini saya tetap Golkar,” tegas mantan Bupati Minahasa dua periode saat mengunjungi kantor Gubernur Sulut, Selasa (1/9/2020).
Namun menurut Vreeke, para pemimpin seharusnya memberikan pemahaman politik ke masyarakat.
“Kalau dukung mendukung itukan rahasia dari setiap warga negara. Kita hanya mencoba membawa masyarakat ini lebih memahami bagaimana proses demokrasi,” tutur Runtu.
“Kalau torang mengemukakan sapa torang mo pilih itu berarti tidak mendidik masyarakat dalam satu proses demokrasi. Jadi yang pasti demokrasi ini makin terbangun dan rakyat akan paham mana yang pemimpin, tentu yang pertama takut akan Tuhan. Pemimpin yang punya hati untuk membawa kesejahteraan untuk masyarakat,” jelas Vreeke.
Lanjut Vreeke, semua pemimpin itu ada plus minusnya, tapi juga harus mengakui uang yang begitu banyak, dana yang besar yang turun (yang masuk di Sulut), itu bukan jatuh dari langit, hal itu merupakan peran dari Gubernur Olly Dondokambey.
“Kita tidak boleh menaifkan sesuatu itu yang hadir dan nyata. Kita harus akui itu karena lobi dari pak Gubernur Olly Dondokambey. Kalaupun ada kekurangan itu manusiawi mari kita beri masukan karena kesempurnaan itu hanya milik Tuhan,” pungkas ayah tercinta Stecy dan Careigh Runtu tersebut. (Rizath)
