manadoterkini.com, SULUT – Sulawesi Utara (Sulut) menjadi salah satu daerah yang tingkat kerawanan Pilkada paling tinggi di Indonesia.
Karena alasan itu, pemerintahan Provinsi Sulawesi Utara melalu Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Sulawesi Utara menyelenggarakan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda).
“Ada beberapa daerah, rapat koordinasi ditingkat pusat (yang lalu) rupanya Sulawesi Utara paling merah artinya tingkat kerawanan Pilkada paling tinggi,” tegas Gubernur Sulut Olly Dondokambey ditemani Kaban Kesbangpol Sulut Evans Steven Liow di Ruang Mapalus Kantor Gubernur Sulut, Senin (17/2/2020).
Sebagai Gubernur Sulut, Olly sendiri mengaku sempat mempertanyakan penilaian tersebut. Padahal pada penyelenggaraan Pilkada sebelumnnya, Sulut menjadi salah satu daerah yang aman.
“Tapi mudah-mudahan apa yang dipaparkan di rapat koordinasi tingkat pusat itu salah prediksi. Mungkin mereka memprediksi lain sehingga seolah-olah di Sulawesi Utara Pilkada itu sangat rawan.”
“Kita tahu persis memang Sulawesi Utara menjadi perhatian khusus dari pemerintah pusat karena kita berada di wilayah terdepan dari Republik Indonesia ini, berbatasan langsung dengan negara tetangga. Tentunya ini pemerintah pusat tidak berkeinginan ada hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi, sehingga rapat koordinasi ini kita lakukan lebih awal, dan seterusnya pada saat hari H nanti 23 September nanti semua bisa berjalan dengan baik.” jelas Olly Dondokambey.
Sulawesi Utara sendiri menurut Olly, ada tujuh kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan Pilkada serentak pada Bulan September.
“Sulawesi Utara lima puluh persen lebih menyelenggarakan Pilkada. Artinya tujuh kabupaten/kota dari lima belas kabupaten/kota ditambah satu Provinsi terlibat didalam pesta demokrasi di tahun 2020. Tentunya sebagai gubernur sangat mengharapkan peran serta sari aparat keamanan TNI dan Polri bisa bekerja bersama-sama sehingga manfaat dari Pilkada serentak tahun 2020 betul-betul kita rasakan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Olly.
Mantan Anggota DPR RI ini juga meminta peran penyelenggara Pemilu, yakni Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) diharapkan sangat berperan dalam penyelenggaraan Pilkada damai dan bebas di Sulawesi Utara.
“Karena peran serta ada di penyelenggara. penyelenggaralah yang akan mengawasi dan menyelenggarakan Pilkada serentak ini. Ini kami sangat harapkan sehingga betul-betul menyeleksi dari awal supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, karena di Sulawesi Utara banyak contoh, sehingga ini menjadi catatan bagi penyelenggara jangan sampai Pilkada 2020 ada hal-hal terjadi seperti Pilkada sebelumnya,” tutur Olly.
Lanjut Olly, Sulawesi Utara ini selalu menjadi laboratorium kerukunan di Wilayah Republik Indonesia, oleh karena itu dalam Pilkada juga dia berharap akan menjadi contoh yang baik.
“Kami anjurkan sebagai suatu konstituen dan konsisten dalam menyelenggarakan hal-hal yang baik. Mari kita bersaing, bersaing bebas dan penuh integritas dalam mendukung demokrasi di bumi Nyiur Melambai ini.”
“Sehingga proses Pilkada boleh berjalan dengan baik. Karena banyak yang dapat kita petik dari Pilkada kalau kita betul-betul laksanakan dengan baik. Semoga rapat koordinasi ini bisa berjalan dengan baik sehingga harapan kita ditahun 2020 dalam Pilkada serentak ini betul-betul menghasilkan pemimpin-pemimpin yang diharapkan rakyat Sulawesi Utara untuk mensejahterakan rakyat,” harap Olly. (Rizath)