manadoterkini.com, TONDANO – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Minahasa terus mengintai. Dari informasi yang berhasil dihimpun wartawan, Kamis 12/9 hari ini, ada empat titik api yang berkobar di wilayah Minahasa.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Minahasa Maya Kainde SH MAP mengatakan bahwa stakeholder terkait terus berusaha sekuat tenaga memadampan api.
“Hari ini terjadi kebakaran di empat titik diantaranya Perbatasan Manado-Sawangan (ringroad), Kelurahan Tolour Kecamatan Tondano Timur, Puncak Gunung Batu Desa Sea, Perkebunan Patar Wilayah Warembungan (dibawah bukit Makatete sebelah barat),” ujar Kainde sore tadi.
Lanjutnya, Pemkab Minahasa bersama Dandim 1309, Perwakilan Dandim 1302, Perwakilan Polri, Pol PP, personil Damkar, BPBD, Camat dan jajaran setempat, Kapolsek dan Danramil setempat terjun langsung berusaha memadamkan api yang berkobar.
Kebakaran di Perkebunan Patar Wilayah Warembungan (dibawah bukit Makatete sebelah barat) Kecamatan Pineleng tepatnya di lahan perkebunan kelapa , dimana jarak titik api ke perumahan terdekat kurang lebih 200 M. Dan Kebakaran di Puncak Gunung Batu Desa Sea, api berjarak kurang lebih 2 KM dari permukiman Desa Sea.
“Berbagai upaya dilakukan agar api tidak melebar dan mendekati permukiman dan perkebunan warga. Damkar Minahasa terus berupaya memadamkan api, Camat Pineleng juga menugaskan perangkat desa Warembungan dan beberapa masyarakat untuk turut mencegah meluasnya api,” jelas Kainde.
Pemerintah setempat juga akan membuat posko pengendalian di Desa Warembungan dan Desa Sea. Sementara BPBD akan terus memantau lokasi rawan kebakaran. Koordinasi antara Damkar Minahasa dengan Damkar Kota Manado juga dilakukan untuk siaga unit mobil apabila kembali terjadi kebakaran.
“Dengan banyaknya kasus kebakaran yang terjadi disekitar wilayah Kabupaten Minahasa, Pemerintah terus memberitahukan dan menghimbau kepada masyarakat agar tidak membuang puntung rokok yang masih menyala, jangan membakar ranting dan sampah lalu dibiarkan, mengontrol pemakaian alat elektronik yang dapat memicuh terjadinya tegangan tinggi (korsleting), memperhatikan pemakaian kompor gas, serta tetap waspada dimusim kemarau yang berkepanjangan ini,” pungkas Kainde. (fis)