manadoterkini.com, SULUT – Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengisi kuliah umum kebangsaan di kampus pascasarjana Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta, Jumat (23/8/2019).
Olly menyampaikan kuliah umum dengan tema prospek dan potensi investasi Sulut dalam menunjang pembangunan nasional.
Orang nomor satu di Sulut ini memaparkan gambaran umum posisi Sulut secara geografis, geoposisi dan geostrategi. Menurutnya, Sulut sangat strategis karena berada di bagian utara Indonesia.
“Posisi Sulut berada sangat dekat dengan pusat ekonomi saat ini, yaitu negara Cina. Dari alur laut kepulauan Indonesia, pasti Bitung mendapatkan dampak ekonomi secara langsung,” kata Olly.
Olly menuturkan tentang buku Indonesia di pasifik yang ditulis Sam Ratulangi pada tahun 1937. Buku tersebut menjelaskan peran Indonesia di pasifik dalam perang dunia kedua antara Jepang dan Amerika Serikat yang berusaha merebut Morotai dan Bitung untuk menjadi markasnya.
“Ini saya kira sangat baik dikembangkan di lembaga pendidikan untuk dikembangkan terus. Karena kalau Bitung berkembang bukan hanya memajukan Sulut tapi menjadi daerah ekonomi baru bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” terangnya.
Selain Sam Ratulangi, Gubernur Sulut juga menyebut tiga tokoh lainnya asal Sulut yang memiliki peranan penting di Indonesia, yaitu Walanda Maramis, Babe Palar dan Alexander Maramis.
“Saat itu Walanda Maramis sudah meminta perempuan terlibat pada semua kegiatan termasuk ikut memilih di dalam setiap event yang ada di Indonesia. Kita juga punya diplomat legendaris Babe Palar, beliau pada saat sekolah dari Minahasa sampai ke Belanda menjadi anggota parlemen di Belanda. Artinya semangat diplomasi warga Sulut sejak merdeka sudah diperlihatkan,” ujar Olly.
“Ada juga Alexander Maramis yang terlibat langsung dalam pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Beliau juga terpilih menjadi tim sembilan perumusan Pancasila. Banyak tokoh lain dari Sulut, tetapi saya menggambarkan empat tokoh ini karena menjadi suatu tanda bahwa Sulut sudah berkontribusi dari awal untuk Indonesia,” sambung Olly.
Menurut Olly, perjuangan tokoh-tokoh asal Sulut menjadi dasar dari semangat dalam membangun Sulut ke depan. Tambah dia, potensi-potensi yang ada harus digali terus sehingga pencapaian ekonomi Indonesia bisa ditopang dari Sulut.
“Potensi Sulut ini yang mendorong kenapa bisa berjalan dengan baik karena Sulut terkenal daerah paling rukun, paling toleran dan tingkat kebahagiaan masyarakat yang tinggal di Sulut paling tinggi. Itu bukan saya yang bilang tetapi setara institute dan BPS yang mengumumkan kondisi Sulut seperti itu. Kita juga bisa melihat perekonomian Sulut tumbuh 6,01 persen, penduduk miskin turun menjadi 7,5 persen dan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) mencapai 72,2. Semuanya ini lebih baik dari rata-rata nasional,” ungkap Olly.
Terkait investasi, Olly menjelaskan strategi dan terobosan Pemprov Sulut untuk meningkatkan investasi dengan mempercepat pembangunan infrastruktur di Sulut.
“Kita akan mendorong untuk mempercepat pertumbuhan investasi ini dengan meningkatkan kapasitas Bandara Sam Ratulangi Manado agar pesawat berbadan lebar bisa mendarat termasuk juga memperluas terminal bandara. Sekarang kita juga lagi membangun infrastruktur jalan. Jalan tol sebentar lagi selesai dan kita juga akan menyambung dengan jalan tol yang baru. Bahkan untuk menunjang investasi kita akan membangun jalan tol yang baru dari Airmadidi sampai ke Amurang,” katanya.
Begitu juga untuk meningkatkan sumber daya petani, Olly menerangkan upayanya membangun Bendungan Lolak, Bendungan Kuwil dan rencana pembangunan Bendungan Sawangan.
Adapun mengenai jaringan integrasi ke provinsi lainnya, Olly mengatakan, perbaikan jalan Trans Sulawesi sudah hampir selesai.
“Dan juga kita membangun Bitung International Hub Port. Nah inilah yang menjadi salah satu cita-cita Sam Ratulangi, bagaimana wilayah pasifik itu ada di Sulut. Bitung Hub Port ini sebentar lagi akan selesai, mudah-mudahan bulan Desember ini sudah bisa diresmikan,” beber Olly.
Soal pembangunan KEK Bitung juga disampaikan Olly dalam materi kuliahnya. Olly mengatakan, pembangunan KEK Bitung disinkronkan target peningkatan investasi. Bahkan sudah ada tiga investor yang secara langsung terintegrasi dengan KEK Bitung yang diperkirakan nilai investasinya hampir Rp. 6 triliun.
Gubernur Olly juga membeberkan keberhasilan upaya-upaya Pemprov Sulut meningkatkan investasi di sektor perikanan dengan datangnya investor Amerika Serikat yang berinvestasi di wilayah Likupang dalam pengembangan ikan segar.
“Ini investasinya juga sangat besar dan diperkirakan hampir Rp. 1,5 triliun. Ini suatu hal yang menjadi kebanggaan bagi kita sehingga Dubes Amerika dan Komjen Amerika yang datang ke Sulut untuk meresmikan pembukaan kerjasama ini.
Ini suatu gambaran perkembangan investasi Sulut tahun 2018 sehingga realisasinya setiap tahun apa yang ditargetkan oleh pemerintah pusat kita bertumbuh terus selalu melewati dari target yang telah ditetapkan bagi Sulut. Diperkirakan sebanyak Rp. 11 triliun nilai investasi yang akan masuk di Sulut,” urai Olly.
Disamping itu, Olly memaparkan pengembangan strategi pariwisata Sulut dengan konsep pembangunan pariwsata yang berkelanjutan. Pariwisata yang berkelanjutan ini bisa dipenuhi jika dapat memenuhi sejumlah syarat, yaitu people atau peningkatan sdm, potensi wisata harus disiapkan, partnership atau kemampuan menggalang segala relasi dan place atau Sulut sebagai tempat yang tolerannya tinggi sehingga menarik orang berkunjung.
“Untuk percepatan pembangunan di bidang pariwisata, Pemprov Sulut langsung mengajak Pak Presiden Joko Widodo melihat potensi alam yang ada di KEK Pariwisata Likupang, dan disitu investasinya hampir sekitar 21 triliun,” tandas Olly.
Lebih jauh Olly juga menerangkan keberhasilan upayanya untuk mendatangkan turis Tiongkok ke Sulut dengan memenuhi berbagai persyaratan yang diminta turis Tiongkok dimulai dari tanda tangan MoU kedatangan ke Sulut, pengurusan visa bebas, operasional Bandara Sam Ratulangi 24 jam non stop, peningkatan status kantor bea cukai dan ketersediaan hotel dan sdm yang bisa berbahasa mandarin.
Sebelum menutup pemaparannya, Gubernur Olly mengapresiasi Universitas Indonesia atas undangan mengisi kuliah umum kebangsaan tersebut.
“Saya kira itu yang kita kerjakan selama ini. Saya berterimakasih diundang disini. Banyak tantangan dan halangan dan memang kita harus fokus menyelesaikan apa yang menjadi cita-cita rakyat Sulut dan untuk melengkapi visi misi kita selama menjadi gubernur dan itu menjadi tanggung jawab moral kita dan harapan bisa terselesaikan dengan baik,” tutup Olly.
Sebagai informasi, kuliah umum ini digagas bersama Ikatan Alumni Sekolah Pascasarjana Universitas Indonesia (Iluni SPs-UI), Sekolah Kajian Stratejik dan Global dan Sekolah Ilmu Lingkungan. (Adv/Rizath)