manadoterkini.com, MANADO – Wakil Walikota Manado Mor Bastiaan SE.,Senin 15 Oktober 2018 memimpin pertemuan bersama seluruh perangkat yang tergabung dalam Forum Lalu Lintas kota Manado.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Walikota Mor Bastiaan selaku ketua Forum membuka kegiatan sekaligus mendengar masukan serta pendapat dari peserta Forum terkait Standard Operating Procedures (SOP) penegakan Perwako No.4 Tahun 2018.
Dijelaskannya, Pemerintah Kota Manado melalui Dinas Perhubungan telah memfasilitasi dengan pengadaan mobil derek beserta Gembok untuk memberikan sanksi tegas bagi pelanggar lalu lintas.
“Kami dari Pemerintah Kota Manado sudah memfasilitasi dengan pengadaan mobil derek bersama Gembok, jadi nantinya akan ada tiga menu pilihan yang akan dikenakan bagi pelanggar lalu lintas yaitu penggembosan, Penggembokan atau diderek kendaraan tersebut,”ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Manado M Sofyan saat memberikan gambaran terkait SOP yang akan digunakan menjelaskan, saat ini ada dua jenis penindakkan yang akan dilakukan selain penggembosan yaitu Penggembokan dan derek kendaraan.
Disampaikannya, tindakan Penggembokan dan derek akan ada sanksi yaitu berupa tilang.
“Untuk Penggembokan kami akan meninggalkan nomor kontak agar bisa dihubungi untuk membuka kunci Gembok usai dilakukan tilang,”Ucapnya.
Lanjut, Sofyan menuturkan usai diadakan tilang pihaknya akan melakukan pembinaan sebagai bentuk efek jera bagi pelaku pelanggaran.
Sementara itu, Taufik Tumbelaka salah satu anggota Forum Lalu Lintas menilai salah satu kelemahan dari Pemerintah adalah bagaimana mengimajinasi apa yang terjadi di lapangan.
“Masyarakat kita saat ini pandai dan kritis, jangan sampai program yang bagus dengan tujuan yang sudah bagus menjadi kontradiktif dengan kelalaian kita,”imbuhnya.
Pertemuan yang diadakan di ruang rapat Bapelitbangda tersebut juga dihadirkan para akademisi dari Unsrat Manado, Budayawan, TNI, Ketua DPRD Kota Manado bersama Satlantas Polresta Manado. (angky)
