manadoterkini.com, SULUT – “Pentingnya Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Kampus” Demikian orasi ilmiah yang disampaikan Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE pada Dies Natalis ke-56 Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) di Auditorium Unsrat, Senin (6/11/2017) pagi.
Dalam orasinya, orang nomor satu di bumi nyiur melambai ini mengingatkan pentingnya pemahaman tentang nilai-nilai pancasila bagi dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa serta implementasinya dalam kehidupan sehari-hari di dalam maupun di luar kampus.
Olly melanjutkan, pentingnya pemahaman nilai-nilai pancasila di dunia kampus didasari oleh lima hal melekat dalam nilai-nilai Pancasila
Pertama, Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia. Budaya dapat membentuk identitas suatu bangsa melalui proses inkulturasi dan akulturasi. Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia merupakan konsekuensi dari proses inkulturasi dan akulturasi.
Kebudayaan bangsa Indonesia merupakan hasil inkulturasi yaitu proses perpaduan berbagai elemen budaya dalam kehidupan masyarakat sehingga menjadikan masyarakat berkembang secara dinamis. Sementara hal-hal yang terjadi dalam akulturasi meliputi; substitusi, sinkretisme, adisi, orijinasi dan rejeksi. Karena tradisi dan kultur bangsa Indonesia dapat ditelusuri melalu peran agama-agama besar seperti; peradaban Hindu, Budha, Islam, dan Kristen.
Kedua, Pancasila adalah kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila disebut juga sebagai kepribadian bangsa Indonesia artinya nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan. Kepribadian itu mengacu pada suatu yang unik dan khas karena tidak ada pribadi yang benar-benar sama.
Ketiga, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila dikatakan sebagai pandangan hidup bangsa, artinya nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan,dan keadilan diyakini kebenaranya, kebaikannya, keindahannya, dan kegunaannya bagi bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai pedoman kehidupan bermasyarakat dan berbangsa dan menimbulkan tekad yang kuat untuk mengamalkannya dalam kehidupan nyata.
Keempat, Pancasila sebagai jiwa bangsa. Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan lahirnya bangsa Indonesia. Pancasila telah ada sejak dahulu kala bersama dengan adanya bangsa Indonesia (Barky, 1994).
Kelima, Pancasila sebagai perjanjian luhur. Artinya nilai-nilai Pancasila sebagai jiwa bangsa dan kepribadian bangsa disepakati oleh para pendiri negara sebagai dasar negara (Bakry, 1994).
Disamping kelima hal itu, masih dalam orasinya, Gubernur Olly juga menjelaskan sebanyak enam rangkuman penting yang berkaitan dengan Pancasila, yaitu :
Pertama, Rangkuman tentang pengertian dan pentingnya Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia, adalah : Pancasila merupakan produk otentik pendiri negara Indonesia, Nilai-nilai Pancasila bersumber dan digali dari nilai agama, kebudayaan, dan adat istiadat dan Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan falsafah kenegaraan.
Kedua, Rangkuman tentang makna dan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara. Artinya, Pancasila sebagai dasar negara berarti setiap sendi-sendi ketatanegaraan pada negara Republik Indonesia harus berlandaskan atau harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Ketiga, Rangkuman tentang pengertian dan pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara. Pentingnya sebagai ideologi negara adalah untuk memperlihatkan peran ideologi sebagai penuntun moral dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga ancaman berupa penyalahgunaan narkoba, terorisme, dan korupsi dapat dicegah.
Keempat, Rangkuman tentang pengertian dan pentingnya Pancasila sebagai sistem filsafat. Pentingnya pancasila sebagai sistem filsafat adalah agar dapat diberikan pertanggungjawaban rasional dan mendasar mengenai sila-sila dalam Pancasila sebagai prinsip-prinsip politik agar dapat dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi oprasional dalam penyelenggaraan negara, agar dapat membuka dialog dengan bebrbagai prespektif baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kelima, Rangkuman tentang pengertian dan pentingnya Pancasila sebagai sistem etika.Adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila Pancasila untuk mengatur prilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
Keenam, Rangkuman tentang pengertian dan pentingnya Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu. Artinya kelima sila Pancasila merupakan pegangan dan pedoman dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Diakhir orasinya, Gubernur Olly menegaskan upaya penguatan kapasitas lulusan perguruan tinggi, khususnya meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila adalah langkah tepat untuk mewujudkan cita cita bung Karno dalam gagasannya tentang Trisakti, yaitu berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Dies natalis Unsrat turut dihadiri Wakapolda Sulut Brigjen Drs. Johny Asadoma, M.Hum, Rektor Unsrat Prof. Dr. Ir. Ellen Kumaat, M.Sc. DEA, Ketua Senat Unsrat dan segenap civitas akademika Unsrat. (*/red)