manadoterkini.com, MANADO – Revitalisasi Sungai Tikala dan Sungai Tondano menjadi Prioritas Penanganan Pemukiman Pemkot Manado pada Tahun 2018. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bapelitbangda Manado Dr. Liny Tambajong (Kaban Liny) disela-sela membawakan laporan kinerja Perangkat Daerah pada kegiatan Rakorev Selasa (8/8/17) lalu.
Menurutnya, Pemkot Manado mempunyai potensi lahan yang siap ditingkatkan kualitasnya.“Para camat pasti sudah tahu jika lahan disekitar sepadan sungai punya potensi untuk dikembangkan, apalagi potensi lahan di Kota Manado merupakan potensi terpanjang di Indonesia yaitu 4.8 km disekitar Sungai Tondano dan 2 km potensi disekitar Sungai Tikala,” ungkap Kaban Liny.
Di jelaskan,potensi lahan yang tersedia di Kota Manado disepanjang kedua sungai ini dapat digunakan untuk membangun jalan inspeksi, membangun taman-taman tematik, ruang terbuka publik, taman ramah anak, untuk pertanian perkotaan, sebagai sarana olahraga, dan bersepeda.
Pemkot Manado pada tahun 2018 bekerjasama dengan Kementerian PUPR merencanakan akan membangun 8 rumah susun di 12 kelurahan yang dilalui oleh Sungai Tondano dan Sungai Tikala untuk mengurangi pemukiman kumuh di Kota Manado.
“Dari 25 titik kawasan kumuh ada 11 titik kawasan kumuh yang menyusuri kiri kanan sungai yaitu kawasan kumuh yang tersebar di Karame, Ketang Baru, Ternate Tanjung, Wawonasa, Singkil I, Sindulang I, Komo Luar, Pinaesaan, Calaca, Paal II, Perkamil, dan Paal IV, ini menjadi fokus kami dan pada tahun depan Pemkot siap mengalokasikan lahan dan Kementerian PUPR akan membangun bangunan vertikal untuk mengatasi kawasan kumuh disepanjang sungai-sungai ini,” jelas Kaban Liny.
Sambungnya bangunan vertikal sangat cocok untuk pembangunan di Manado saat ini karena lahan yang tersedia di Kota Manado sangat kecil sementara pertumbuhan penduduk di Kota Manado melesat dengan cepat. (mlz)