manadoterkini.com, MANADO – Setelah heboh diberitakan media baik di dalam ataupun luar negeri, telah terjadi fenomena serangan siber di beberapa negara, termasuk Indonesia.Kementerian Komunikasi dan Informatika pun mengeluarkan surat himbauan nomor : 55/HM/KOMINFO/05/2017, tentang Himbauan Agar Segera Melakukan Tindakan Pencegahan Terhadap Ancaman Malware Khususnya Ransomware Jenis WannaCRY.
Di kota Manado sendiri, Walikota Manado, DR, Ir, GS, Vicky Lumentut, SH, MSi, DEA saat dikonfirmasi melalui Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Plt. Kadis Kominfo) kota Manado, Erwin S. Kontu, SH menegaskan untuk di lingkungan Pemerintah Kota Manado belum ada laporan.
“Untuk website milik Pemkot Manado dan milik OPD, hingga hari ini tidak ada laporan terkena serangan. Berarti masih aman,” jelas Kontu yang ditemui di sela-sela acara Sosialisasi KPK di aula Serbaguna Pemkot Manado, Selasa (16/05) siang tadi.
Ia juga menjelaskan, Pemkot Manado sudah terlebih dahulu melakukan antisipasi. “Pemkot sudah terlebih dahulu melakukan antisipasi. Kami melakukan sesuai surat himbauan Kementerian Kominfo,” ungkapnya.
Terkait fasilitas aplikasi di Cerdas Command Center (C3), Kontu juga memastikan aman ancaman Malware khususnya Ransomware jenis WannaCRY.“Kemarin, C3 kita non aktifkan hanya setengah hari. Mengikuti himbauan Kominfo. Tapi saat ini sudah aktif seperti sediakala,” terang Alumni tahun 93 SMAN 1 Manado ini.
Lebih lanjut, Kontu juga mengungkapkan, untuk mengantisipasi hal yang sama di kemudian hari, pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg).
“Untuk antisipasi kejadian yang sama, saat ini Pemkot Manado sudah menjalin kerjasama dengan Lemsaneg. Jadi sejauh ini, fasilitas internet di Pemkot Manado tidak terdampak dan aman, termasuk fasilitas C3. Sudah bisa digunakan kembali seperti semula sejak kemarin siang,” kuncinya.
Melalui siaran pers, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan sendiri menyampaikan serangan siber ini bersifat tersebar dan masif serta menyerang critical resource (sumber daya sangat penting) maka serangan ini bisa dikategorikan teroris siber.
Di Indonesia, berdasarkan laporan yang diterima oleh Kominfo, serangan ditujukan ke Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Dharmais.
Dengan adanya serangan siber ini kami minta agar masyarakat tetap tenang dan meningkatkan kehati hatian dalam berinteraksi di dunia siber.
Semmy menjelaskan serangan siber yang menyerang Indonesia berjenis ransomware. Ransomware adalah sebuah jenis malicious software atau malware yang menyerang komputer korban dengan cara mengunci komputer korban atau meng-encrypt semua file yang ada sehingga tidak bisa diakses kembali.
Tahun ini sebuah jenis ransomware baru telah muncul dan diperkirakan bisa memakan banyak korban. Ransomware baru ini disebut Wannacry.
Wannacry ransomware mengincar PC berbasis windows yang memiliki kelemahan terkait fungsi SMB yang dijalankan di komputer tersebut.(mlz)