manadoterkini.com, SULUT – Dipilih dan ditetapkan sebagai tuan rumah Paskah Nasional dan Pekan Kerukunan 2017, mempertegas eksitensi Sulawesi Utara sebagai barometer kerukunan umat beragama.
“Meski karakteristik dan letak geografis beragam namun masyarakat Sulut mampu hidup harmonis. Hal ini mampu tercipta karena masyarakat Sulut hidup diatas falsafah Si Tou Timou Tumou Tou artinya Manusia Hidup Memanusiakan Manusia lain,” kata Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang sekaligus membuka pelaksanaan Paskah Nasional 2017 di Grand Kawanua International City, Jumat ( 21/04/) tadi malam.
Dikatakan Gubernur Olly, dengan event nasional ini akan membuat Sulawesi Utara makin dikenal dan memberikan dampak positif bagi pembangunan utamanya sektor pariwisata.
“Selamat datang kepada peserta dari dalam maupun luar negeri yang sudah menempuh perjalanan yang panjang sehingga dapat kita dipertemukan di Bumi Nyiur Melambai Provinsi Sulut ini,” kata Gubernur OD.
Gubernur pun mengajak untuk mensukseskan momentum Paskah dan Pekan Kerukunan 2017 sesuai dengan tanggung jawab yang diemban sebagaimana tema yang diusung semangat dan semboyan masyarakat Sulawesi Utara “Torang Samua Ciptaan Tuhan”.
“Selamat Paskah bagi kita sekalian yang merayakannya, semoga makna paskah dapat membangkitkan semangat kita kembali untuk hidup dalam cinta kasih dan perdamaian dengan semua orang, guna memampukan kita memberikan karya terbaik diberbagai aspek kehidupan dalam membangun daerah dan bangsa tercinta,” ungkap Gubernur Olly.
Turut hadir Dewan Gereja Sedunia WCC Staff Member Pdt Dr Ester Pujo Widiasih, Ketua TP-PKK Sulut Rita Dondokambey-Tamuntuan, Wakil Ketua TP-PKK Sulut Devi Kandouw – Tanos, Forkopimda Sulut, Sekretaris Daerah Edwin Silangen, Para Delegasi dari Luar Negeri, Pejabat di lingkup Pemprov Sulut Para Bupati/Walikota , Pelayan Tuhan,Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.(timredaksi)