manadoterkini.com, AMURANG-Miris. Kendati Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) masuk daerah rawan longsor, namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minsel belum menyediakan alat berat. Untuk menyingkirkan longsoran tanah yang menutupi jalan raya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minsel harus menyewa alat berat.
“Kalau ada bencana, kami harus sewa alat berat, sebab kami tidak memiliki fasilitas itu,” kata Kepala BPBD Minsel Handrie Allo Kindling SH.
Seperti yang digunakan di jalan Desa Tondei Kecamatan Motoling Barat. BPBD Minsel harus menghubungi pihak ketiga saat menyingkirkan longsoran tanah yang menutupi jalan itu.
“Tidak ada jalan lain, selain menggunakan alat berat pihak ketiga,” ujarnya.
Baru-baru ini, Minsel juga diterjang bencana longsor di Kecamatan Suluun Tareran (Sultra).
Menurut Camat Sultra Veky Rondonuwu SPd telah terjadi bencana tanah longsor di Desa Suluun Raya.
“Desa Suluun Satu ada 2 lokasi yang parah, yakni di Jaga II, yang menimpa Keluarga Loho Rantung. Jaga IV di Keluarga Meity Runtuwene. Desa Suluun Dua di Keluarga Sumual Kamu sedangkan di Desa Suluun Tiga terjadi di Jaga II Keluarga Lantang Tumober, Jaga V Keluarga Pomantow Kowal dan di Pastori GMIM Kamang, serta jalan penghubung Suluun Talaitad,” papar Rondonuwu.
Dia mengatakan sudah melaporkan kejadian itu ke BPBD Minsel dan Dinas PU. “Longsor di tiga desa Kecamatan Sultra sudah laporkan ke instansi terkait. Informasi dari BPBD, Bupati Christiany-Eugenia Tetty Paruntu langsung perintahkan instansi terkait meninjau dan memberikan bantuan,” tandasnya.(dav)