manadoterkini.com , SULUT – Pimpinan DPRD Sulut kini diisukan tengah diterpa keretakan akibat efek pentas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Namun Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw tidak menyakini kondisi yang terjadi, karena seluruh wakil rakyat Sulut adalah politikus yang profesional.
Efek Pilkada di dua Kabupaten Sangihe dan Kabupaten Bolmong, secara otomatis menyeret keterlibatan para legislator Sulut untuk kembali ke kepentingan partai guna memenangkan Pilkada.
Itu dibuktikan makin seringnya anggota dewan dari kedua daerah pemilihan tersebut. Kalaupun mereka datang di kantor DPRD Sulut terkesan menunggu siapa yang akan terlebih dahulu angkat bicara seputar Pilkada, sebagai jebakan untuk memancing bocoran stratagi yang disiapkan masing-masing partai.
Disayangkan pembahasan seputar kegiatan internal DPRD seakan dinomor-duakan. “Biasalah itu dalam berpolitik. Secara politik setiap partai pasti ada calon yang diusung maju pilkada. Tapi saat kembali ke dewan, tentunya harus melaksanakan tugas sebagai anggota dewan,” tandas Ketua DPRD Suut Andrei Angouw saat diwawancara wartawan di koridor utama gedung DPRD Sulut, Senin (23/01/2017).
Angouw menambahkan “menurut saya, teman-teman anggota DPRD semuanya sudah profesional dalam berpolitik. Kalau masalah pilkada, ya pilkada. Dan kalau bicara soal dewan, ya semuanya harus profesional,” pungkas Angow.(Jef)