manadoterkini.com, RATAHAN – Pihak kontraktor di Mitra hanya bisa gigit jari akibat anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) yang seharusnya dibayarkan, namun tak kunjung cair hingga akhir tahun. Bukan dikarenakan proyek yang tidak selesai, melainkan pemerintah pusat yang ditengarai kehabisan anggaran.
“Setahu saya ini berlaku di seluruh Indonesia. Mau tidak mau nanti dicairkan pada Agustus setelah ditetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBDP) perubahan,” ungkap Sekretaris Kabupaten Mitra Ir Farry Liwe MSC.
Liwe mengatakan, belum mengetahui pasti total nilai DAK yang tidak tercairkan.
“Pastinya miliaran rupiah. Dan tidak mungkin anggaran yang dimaksud tercairkan pada APBD induk, mengingat APBD induk sudah berjalan. Paling tidak Agustus baru dicairkan, karena Bulan Juni atau Juli diperkirakan adalah masa pembahasan APBDP,” beber Liwe.
Dari sejumlah kontraktor mengaku cukup terpukul dengan situasi yang ada. “Seharusnya dicairkan Rp 1 miliar, hanya bisa tercairkan Rp 100 juta. Dan sisanya nanti dibayarkan pada APBD perubahan,” ungkap salah seorang kontrakor yang menolak namanya diberitakan.
Menurutnya, baru kali mengalami situasi kesulitan anggaran hingga mengakibatkan anggaran proyek tidak bisa cair.
“Tahun-tahun sebelumnya tidak seperti ini. Mudah-mudahan saja bisa ada jalan keluar, mengingat tingginya biaya operasional kerja yang harus kami bayarkan,” pungkasnya. (Jay)