manadoterkini.com, AMURANG-Jika melihat pengelolaan keuangan Pemkab Minahasa Selatan (Minsel) secara keseluruhan sudah sangat baik, termasuk didalamnya system pengelolaan asetnya. Sebab terbukti tahun ini mendapatkan predikat opini WTD dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI). Meski begitu pihak Pemkab Minsel tidak cepat puas, sebab ada beberapa bagian yang perlu dimatangkan lagi.
Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu SE mengatakan, dimana ada beberapa bagian yang harus dibenahi. Terutama para pengelola aset untuk terus bekerja maksimal.
Sekedar diketahui dari sejumlah indikator yang dipakai BPK-RI untuk menarik kesimpulan mendapatkan opini , tentu aset salah satunya menjadi indikator paling mempengaruhi opini. Bahkan bobot poinya hingga 60 persen.
“Iya, penataan aset harus dipermantap, kita tak boleh lengah dengan raihan WTD. Kedepan kita harus lebih baik lagi terutama untuk pengelolaan aset, kita harus memperhatikan regulasi yang sering berubah-ubah , karena itu kita harus siap dan mampu beradaptasi, agar tahun depan kita bisa meraih WTP,” kata Tetty sapaan akrab bupati Minsel ini.
Tentunya untuk mempermantap ini salah satu langkah yang kita ambil , nantinya semua petugas penata dan bendahara aset akan diikutsertakan lewat bimbingan teknis (Bimtek).
“Semua pegawai yang menangani aset daerah mulai dari Kabupaten UPTD hingga kecamatan harus mengikuti Bimtek,” katanya. Sembari menambahkan bahwa peran dari pengelola aset sangat penting, kurang pahamnya pengelolaan aset akan berdampak pada penyajian laporan yang tidak akurat.
“Tentu ini bisa berakibat fatal, berpotensi menimbulkan kerugian negara. Sehingga dibutuhkan Bimtek untuk lebih mematangkan disiplin ilmu dibidang aset,” tandasnya.(dav)