manadoterkini.com, SULUT – Kunjungan wisatawan terlebih khusus turis Cina ke daerah ini, terhitung dari mulainya kerja samanya pemerintah provinsi Sulawesi Utara dibawah kepemimpinan OD – SK menyentuh puluhan ribu.
Angka kunjungan ini tentunya dibarengi dengan jumlah penerbangan yang tidak sedikit, karena itu Pemprov Sulut mengantisipasi peluang kekosongan cargo ke negeri Cina, yang diketahui sebesar 3 ton per flight.
Kepala Dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Sulut Jenny Karouw mengatakan, pihaknya akan mengantisipasi hal ini dan akan bekerjasama dengan eksportir.
“Kami kumpulkan para eksportir untuk bekerjasama untuk memanfaatkan kekosongan cargo sebanyak 3 ton per flight ke Cina, selain antisipasi juga menjadi ekspansi pak Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut di sektor pandapatan daerah, ” ungkapnya di kantor Gubernur, Kamis (28/07/2016) kemarin.
Dia juga mengatakan, peluang kekosongan 3 ton per flight akan dimanfaatkan semaksimal mungkin setiap hari.
“Itulah peluang yang akan kita garap bersama. Apalagi pihak bea cukai sudah memberikan peluang untuk memanfaatkan momen ini, terutama permintaan pihak Cina akan kebutuhan sarang burung walet, ikan juga termasuk hasil komoditi andalan lainnya di Sulut,” ujarnya.
Adapun peluang ini menurutnya sudah harus digerakkan sejak awal, mengingat akan kebutuhan dan permintaan pangsa pasar sudah tersedia.
“Jika ada kendala di lapangan bagi eksportir segera koordinasikan dan segera bersama mencarikan solusinya, ” tandas Karouw saat rapat bersama perusahan Angkasa Pura, Bea Cukai dan puluhan eksportir Sulut di ruang WOC.(alfa)
