manadoterkini.com, BITUNG -Sejak tahun 2007 hingga Tahun 2015 Kota Bitung terus mendapatkan penghargaan adipura kategori Kota Sedang. Bahkan di.tahun 2916 pada penilaian P1 Kota Bitung masuk nominasi melewati pasing gread atau standar nilai yang ditentukan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Dengan diundangnya Pemkot Bitung oleh KLHK, untuk mempresentasikan kebersihan, penanganan sampah hinga ke Tempat pembuangan akhir (TPA) serta kiat-kiat dalam kelestarian lingkungan memberikan sinyal akan kembali meraih Adipura.
Presentasi Adipura tahun 2016 di KLHK dihadiri langsung Walikota MJ Lomban dan Wakil Walikota Maurits Mantiri.
Dihadapan Dewan Pertimbangan Adipura, yang terdiri dari ahli persampahan dan pemasaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang dilaksanakan di The Sultan Hotel Jakarta, Senin (20/6).
Lomban memaparkan Visi Misi Kota Bitung serta kebijakannya dan implementasi pembangunan ekonomi, social dan lIngkungan hidup serta perencanaan regulasi Kawasan Ekonomi Khusus.
Berkaitan dengan pembangunan lingkungan hidup dijelaskanya bahwa, Kota Bitung terus berupaya pengendalian pencemaran dan pengrusakan lingkungan hidup serta selalu memperhatikan perlindungan dan konservasi Sumber Daya Alam (SDA) juga rehabilitasi dan pemulihan cadangan SDA.
“Bitung berperan terhadap pengendalian polusi dan penerapan Low Carbon Model Town (LCMT) serta Ruang terbuka Hijau (RTH) dan juga terus mengembangkan kinerja pengelolaan sampah yang pada prinsipnya adalah untuk menjaga keseimbangan ekosistem di wilayah kota,” jelas Lomban.
Pemkot terus meningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha untuk terlibat dalam penanganan lingkungan melalui gerakan menjaga, membudayakan dan melestarikan lingkungan lewat kiat menanam, memlihara, menata, memperindah, membersihkan, merapihkan dan mereduksi mengelola seperti limbah padat, cair dan instalasi lumpur tinja.
Lomban berharap apa yang telah dipresentasikan Pemkot Bitung menjadi nilai tambah untuk Dewan KLHK sehingga pengahargaan Adipura 2016 dapat diraih lagi.
Seperti diketahui presentasi menjadi tahap penentuan akhir bisa meraih Adupura atau tidak. Dimana songkronisasi data harus akurat dengan dengan realita di lapangan. Contoh jumlah produksi sampah, dengan jumlah penduduk.(ref)
