manadoterkini.com, SULUT – Sajian produk-produk kuliner ditambah dengan suasana stan yang didominasi pengunjung asal Bumi Nyiur melambai, membuat Dirjen Otonomi daerah (Otda) DR Soni Sumarsono MDM, merasa berada di Sulawesi Utara, saat mengunjungi Stan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), di Jakarta Fair 2016, Sabtu (11/06/2016).
“Saya merasa ada di Sulut, karena suasana banyak produk kuliner disajikan dan banyak pengunjung asal Bumi Nyiur Melambai, ” ungkapnya sembari berkata So Pasti Mampir.
Suasana keakraban ditanbah aktifitas transaksi jual beli aneka makanan asal Sulut seperti, Cakalang, Tuna, Kacang Kawangkoan, hingga aneka rica-rica, membuat Penjabat Gubernur Sulut periode 2015 – 2016 ini, merasa seperti di tempat kampung asalnya.
“Saya merasakan keakraban seolah di kampung sendiri, ” ucap Om Soni, sapaan akrapnya ketika berada di Sulawesi Utara.
Pada kunjungan ini, Sumarsono di temani Istri tercinta Ibu Tri Rachayu Sumarsono bersama dua putri mereka.
“Saya datang dangan isteri dan dua anak putri. Tak lupa banyak bafoto bersama di stand Sulut, ” ungkap gembira Om Soni.
Namun, Dia menyayangkan suasana unggulan Wisata dan Tradisi serta ornamen budaya khas Sulut tidak menonjol.
“Andai kata ada patung berpakaian Kabasaran, Cakalele dan satu alat musik Kolintang atau suasana musik khas Sulut, mungkin akan jauh lebih menarik. Saya dengar tarian Kabasaran dan musik Kolintang hanya dipertontonkan pada hari pertama saja. Harusnya selama pameran musik khas dialunkan,”katanya.
Dari semua kelebian dan kekurangan yang ada, Sumarsono tetap memberikan apresiasi dan meyakini kedepan Sulut akan lebih baik.
“Apapun, saya salut dan selamat untuk pamerannya. Saya yakin kedepan akan bisa lebih baik. Mungkin paduan antara Dinas Perdagangan dan Dinas Pariwisata akan lebih melengkapi, ” harap Om Soni.
Tak lupa juga dia mengucapkan selamat untuk icon baru Kota Bitung dengan 3B-nya (Bitung Bahari Berseri) dan 5 Pesonanya yg terpampang di banner stand Sulut, tutup pencetus slogan dan program #Mari Jo Ka Manado ini.(alfa)
