manadoterkini.com, BITUNG – Peran Kota Bitung dalam Perjuangan bangsa Indonesia guna mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ternyata sangat strategis.
Hal ini terungkap saat Diskusi Interaktif yang di pelopori oleh Bitung Journalist Club (BJC) bekerjasama dengan Bagian Pemerintahan sekretariat daerah (setda) Kota Bitung. Jumat, (20/05/2016) bertempat di “cafe Duoble O”dengan tema “Menelisik Sejarah Kota Bitung Yang Tercecer.
Salah satu narasumber yang terundang saat ini itu, Suprapto mengatakan Kota Bitung merupakan garis belakang pertahanan Indonesia. Karena Kota Bitung adalah Daerah pelabuhan yang strategis.
“Terhalang oleh pulau lembeh, selatnya itu (selat lembeh red) yang membuat kota Bitung menjadi sangat strategis, kapal-kapal perang biasa sampai kapal selam sangat cocok berlabu di kota Bitung. Sedangkan untuk penyimpanan Amunisi di bawah ke daratan Kota Bitung (Naimundung,red),” ujar Suprapto yang adalah mantan Kru KRI Macan Tutul.
“Kota Bitung sendiri dinyatakan oleh Bung Karno ( Ir Soekarno – Presiden Pertama Indonesia) saat itu sebagai Garis Belakang pertahanan Indonesia, sedangkan Ambon adalah Garis depan Bangsa Indonesia,” tambah Suprapto.
Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Kota Bitung Jerry Kalalo mengatakan bahwa Kota Bitung sendiri belum memiliki sejarah yang baku.
“Kami masih memerlukan penyesuaian agar kedepan Kota Bitung memilki sejarah yang baku,” katanya
Disamping para Jurnalis Biro Bitung, hadir juga dalam kegiatan ini para tokoh masyarakat Kota Bitung seperti Wilmar Lalela, Royke Tangkudung, Pdt Herman Bogar, Frans Natang, Aldo Ratungalo dan tokoh pemuda seperti Audy Amir, Gerarldi Mantiri, Rendra Kojongian serta yang terundang lainnya. (ref)