manadoterkini.com, SULUT – Hari Kebangkitan Nasional ke-108 tahun 2016, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memperingatinya dengan Upacara Bendera, di lapangan kantor Gubernur Sulut, Jumat (20/05/2016).
Gubernur saat membacakan sambutan tertulis Menkominfo Rudiantara mengatakan, komitmen terhadap NKRI penting.
“Saya tegaskan pada upacara ini, mengingat setelah sekian lama berdiri sebagai bangsa , ancaman dan tantangan akan keutuhan NKRI tidak selangkah pun surut. Bahkan melalui kemajuan tehnologi digital, ancaman radikalisme dan terorisme, misalnya mendapat medium baru untuk penyebaran paham dan praktiknya, ” tandas Dondokambey.
Lanjutnya, menghadapi permasalahan ketahanan bangsa secara cultural, kekerasan dan pornografi, terutama yang terjadi pada generasi muda. Ini adalah satu dari beberapa permasalahan cultural utama bangsa yang akhir-akhir ini mengemuka dan memprihatinkan, apalagi medium baru tehnologi ditigal berperan penting dalam penyebaran informasi, baik positif maupun negatif secara cepat dan massif.
Oleh sebab itu dipandang penting Tema Mengukir Makna Kebangkitan Nasional Dengan Mewujudkan Indonesia Yang Bekerja Nyata, Mandiri dan Berkarakter diangkat untuk peringatan Harkitnas Tahun 2016 ini.
“Dengan tema ini, kita ingin menunjukan bahwa tantangan apapun yang kita hadapi saat ini harus kita jawab dengan memfokuskan diri pada kerja nyata secara mandiri dan berkarakter, ” ungkap Dondokambey.
Pada rangkaian kegiatan ini, Gubernur Sulut Olly Dondokambey didampingi Kepala Dinas Sosial Sulut Grace Punuh menyerahkan 8 buku Pahlawan Nasional yang merupakan putra-putri terbaik asal Sulawesi Utara.
Delapan buku tersebut antara lain, Buku GSSJ Ratulangi, Piere Tendean, Arie Frederik Lasut, Maria Walanda Maramis, Robert W Monginsidi, Laksamana Muda Jhon Lie, LN Palar dan Bernard W Lapian.
Adapun ke 8 buku tersebut diserahkan Gubernur kepada Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Ketua DPRD Provinsi Sulut Andre Angouw, Kepala Kejaksaan Tinggi Sulut, Ketua Pengadilan Tinggi Manado, Kapolda Sulut, Danrem 131 Santiago, Dan Lanud Sri, Dan Lantamal VIII, Kadiknas Sulut dan KadisHubKominfo Sulut.
Diketahui sejumlah tim penyusun 8 buku pahlawan nasional Sulut itu yakni, Ferry R Mawikere, Judie Turmbie dan Rogger Allan Kembuan.(alfa)