MTerkini.com, MANADO – Hari Pendidikan Nasional 2 Mei yang diperingati hari ini tentunya memiliki arti bahwa Pendidikan harus lebih baik. Namun, tidak sama halnya dengan Pendidikan di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara.
Lihat saja beberapa waktu lalu saat pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMA/SMK tercatat 22 siswa SMK Kasih Ibu tidak bisa ikut serta dalam Ujian Nasional. Bahkanpun orang tua siswa sampai mengadukan nasib anaknya ke Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara. Siapa yang seharusnya bertanggungjawab? Yah.. jawabannya adalah Dinas Pendidikan Kota Manado dibawah kendali Corry Tendean, SH.
Seharusnya Diknas Kota Manado tahu betul keadaan sekolah. Evaluasi dam pengawasan ada di Diknas yang menentukan sekolah tersebut layak beroperasi atau tidak.
“Diknas Manado jangan Pilih Kasih. Jangan karena sekolah Swasta tidak mendapat perlakuan sama seperti sekolah swasta lain. Walaupun mungkin sekolah Kasih Ibu salah karena tidak memasukkan data ke Dapodik tapi seharusnya Diknas Manado pantau kebawah sekaligus memberikan bimbingan dan petunjuk jangan dibiarkan,” kata Legislator Kota Manado Apriano Ade Saerang Ketua Komisi D DPRD Kota Manado digedung DPRD Kota Manado pekan lalu.
Bukan hanya masalah tersebut, memiriskan sampai saat ini Tunjangan Sertifikasi guru belum cair. Bahkanpun informasi yang diperoleh manadoterkini.com ada guru hanya menerima dana MaMi 1 bulan.
“Iyo sampai saat ini belum ada pencairan dana sertifikasi guru. Mungkin tunggu walikota baru lantik sto,” kata sumber enggan dibeberkan namanya.
Bahkan sangat mengejutkan saat paripurna penyampaian hasil reses 1 DPRD Kota Manado dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota Manado Tahun 2015 jumat (29/4/2016) terungkap dari Tahun 2013 sampai sekarang penerima Ijazah ujian Paket C belum diterima.
“Mohon pak Walikota memperhatikan kinerja Diknas Manado, sampai saat ini ada 3 laporan masuk kepada saya 3 warga tersebut belum menerima Ijazah paket C,” ungkap Anggota DPRD Kota Manado Arthur Rahasia sembari mengatakan kalau Kadis Hadir ia ingin minta klarifikasi.
Bukan hanya itu Tahun 2016 Kota Manado menjadi tuan rumah Festival Lomba Seni Siswa nasional (FLS2N) Sulut tapi sampai saat ini belum ada Juklak kegiatan tersebut.
Sementara itu pekan lalu Kadis Diknas Manado Corry Tendean enggan menerima manadoterkini.com diruang kerjanya. Walaupun Kadis berada diruangan tetap tidak menerima awak media yang menunggu hampir 3 jam.
Tokoh Pemuda Kota Manado Avner Tumengkol, S.IP menyesalkan potret buram Pendidikan Kota Manado ini. Bahkan Ia meminta Walikota Manado Ir. Royke Roring ataupun pemerintahan baru GSVL-Mor mengevaluasi kinerja jajaran Diknas Manado.
“Saya menilai gagal, karena itu ada baiknya diganti saja. Apalagi ini untuk kemajuan Pendidikan Kota Manado kedepan,” ujar Tumengkol. (tim)